Al-Qur’an untuk Anak-anak Flores

Daarul Quran
Lembaga Amil Zakat Nasional dan Pengelola Sedekah yang berkhidmat pada pembangunan masyarakat berbasis tahfizhul Quran yang dikelola secara profesional dan akuntabel.
Konten dari Pengguna
9 Agustus 2019 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daarul Quran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anak-anak pulau Ende, Flores. (Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an)
Cabo de Flores. Demikian SM Cabot pada 1554 menamai sebuah wilayah di Indonesia timur ini. Tanjung bunga, demikian kira-kira kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Julukan yang diberikan oleh pelaut asal semenanjung Iberia, Portugis inipun menjadi resmi digunakan untuk menyebut pulau yang memiliki nama asli Nusa Nipa, atau pulau Ular. Yang pertama kali meresmikan penyebutan Flores ini adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Brouwer pada 1663.
Flores berada dalam wilayah administratif Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau yang memiliki luas wilayah kurang lebih 14.300 kilometer persegi ini berada dalam gugusan Kepulauan Sunda Kecil bersama dengan Bali dan NTB.
Dari pesisir selatan Flores, terdapat sebuah pulau yang didalamnya bermukim kurang lebih 7000 penduduk yang kesemuanya beragama Islam. Pulau yang sering dijuluki sebagai ‘Benteng Protolenza Do Ende Minor’ ini terdiri dari sembilan desa. Yaitu desa Ndoriwoy, Redodory, Rendoraterua, Paderape, Kazokapo, Rengamange, Puutara, Rorurangga, dan Aejeti.
ADVERTISEMENT
Akses menuju wilayah pesisir selatan Flores tidaklah mudah. Hal ini yang kemudian membuat wilayah terpencil di Flores ini sulit untuk mengikuti perkembangan dakwah Islam di Nusantara.
Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an
Melalui program Tebar Qur’an, PPPA Daarul Qur’an Makassar berikhtiar membantu warga pelosok dengan menyebarkan sebanyak 400 Al-Qur’an dan 300 Iqro untuk anak-anak di pulau ini; khususnya di desa Ndoriwoy, Desa Rendoraterua, Kecamatan pulau Ende, Kabupaten Ende. Kegiatan ini digelar sejak 1 hingga 5 Agustus 2019 yang lalu.
Kenapa Al-Qur’an sulit ditemukan di sana? Hal ini dikarenakan jarak dari Kota Ende menuju Pulau Ende berkisar 1,5 jam waktu tempuh dengan menggunakan kapal yang biasa disebut masyarakat lokal dengan Taxi.
Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an
Kedatangan tim Tebar Qur’an PPPA Daarul Qur’an Makassar disambut oleh para santri dan warga sekitar. Anak-anak antusias menyambut Al-Qur’an baru yang sudah lama dinantikan ini. Pasalnya, Al-Qur'an yang selama ini digunakan mereka untuk belajar dan menghafal sudah usang dan lapuk dimakan usia.
ADVERTISEMENT
Anak-anak pulau Ende pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah berdonasi untuk program Tebar Al-Qur’an di pelosok Flores ini. Ribuan doa baik pun dipanjatkan mereka. Mudah-mudahan Allah SWT membalas kebaikan para donatur dengan sebaik-baiknya balasan. Insya Allah bisa menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir melalui setiap huruf yang dibaca para santri dari Al-Qur'an yang didonasikan. Aamiin.[]