Becak Kopi Murottal untuk Marsudi

Daarul Quran
Lembaga Amil Zakat Nasional dan Pengelola Sedekah yang berkhidmat pada pembangunan masyarakat berbasis tahfizhul Quran yang dikelola secara profesional dan akuntabel.
Konten dari Pengguna
18 Maret 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daarul Quran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Marsudi. Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an.
zoom-in-whitePerbesar
Marsudi. Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an.
ADVERTISEMENT
Marsudi adalah perantau asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai tukang becak di Ibu Kota. Ia kerap beroperasi di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Usianya sudah 50 tahun lebih, bahkan ia pun sudah tak mengingat usianya lagi. Namun, di usia senjanya, Marsudi harus tetap menafkahi keluarganya. Tempat tinggal dan makan sehari-hari adalah prioritasnya, meski penghasilan 50 ribu sehari belum mampu memenuhi semua itu.
Sejak becak yang menjadi satu-satunya alat untuk mencari nafkah rusak satu tahun silam, Marsudi tak lagi bekerja. Ia pun pindah ke Larangan, Kota Tangerang. Di sana ia belum memiliki pekerjaan tetap dan masih harus memikul beban sewa tempat tinggal dan sekolah anak-anaknya.
PPPA Daarul Qur'an melalui program pemberdayaan ekonomi memperbaiki dan merenovasi becak milik Marsudi. Becaknya kini memiliki etalase di bagian depannya. Oleh Rozali, penanggung jawab program, becak baru Marsudi itu dinamakan ‘becak kopi murottal’.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan namanya, becak tersebut kini sudah beralih fungsi dan akan digunakan untuk berjualan kopi, teh, dan lainnya. Sedangkan pengiringnya adalah lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang diputar menggunakan speaker mini. Tak lupa, PPPA Daarul Qur'an pun memberikan termos, gelas plastik hingga puluhan kopi saset untuk modal usahanya.
Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an.
"Jadi, nanti bapak nggak boleh nyalakan dangdut kalau jualan, nyalakannya murottal, bacaan Qur'an, kalau azan juga langsung salat ke masjid, jualan tinggalin dulu, dahulukan Allah," tegas Rozali kepada Marsudi yang diikuti anggukan kepala.
Rozali mengingatnya agar Marsudi selalu mengutamakan Allah dalam setiap aktivitas. Karena rizki hanya datang dari Allah. Maka, Allah-lah tempatnya meminta pertolongan.
"Alhamdulillah, saya senang," ucap Marsudi singkat dengan senyum yang malu-malu.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku telah lama menantikan becaknya bisa digunakan lagi. Akan tetapi, Allah memiliki rencana lain. Becak yang ia impikan ternyata menjadi ‘becak kopi murottal’ dan dapat digunakan untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
"Terima kasih PPPA Daarul Qur'an, terima kasih para donatur," tukasnya.[]