Setitik Kebahagiaan Santri Rumah Tahfidz Palestina di Tengah Konflik

Daarul Quran
Lembaga Amil Zakat Nasional dan Pengelola Sedekah yang berkhidmat pada pembangunan masyarakat berbasis tahfizhul Quran yang dikelola secara profesional dan akuntabel.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daarul Quran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an.
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an.
ADVERTISEMENT
Santri-santri penghafal Al-Qur'an di Jalur Gaza, Palestina sudah terbiasa mendengar dentuman bom dan pekikan senjata api, namun semangat menghafal mereka tidak pernah surut. Meski nyawa menjadi taruhannya, ayat demi ayat tetap mereka hafalkan demi impian menjadi hafidz dan hafidzah serta syahid seperti para pendahulunya.
ADVERTISEMENT
Terlebih, bagi mereka yang telah ditinggalkan oleh orang tua dan sanak saudaranya di medan perang, menghafal Al-Qur'an merupakan cara mereka mengungkapkan rasa cintanya kepada orang-orang terkasih, agar kelak Allah mengumpulkan mereka semua di surga-Nya.
Dokumentasi PPPA Daarul Qur'an.
Aktivitas santri di Daarul Qur'an Gaza tetap berjalan seperti biasanya. Mereka tidak gentar meski maut di depan mata. Misalnya saja Ala'a Al-Bursh, salah seorang santriwati Daarul Qur'an Gaza ini mengaku menghafal Al-Qur'an demi meraih ridho Allah, sehingga rintangan apapun akan ia jalani untuk menggapai cita-citanya tersebut, termasuk berhadapan dengan para penjajah Israel.
Selama perang dan blokade, ia dan santri-santri lainnya terus menghafal Al-Qur'an. Meski, akibat dari penjajahan tersebut ia harus menghafal Al-Qur'an di tengah redupnya pencahayaan, sebab terputusnya aliran listrik.
ADVERTISEMENT
"Seperti yang diketahui bahwa perang dan blokade masih terus menyengsarakan Gaza, akibatnya aliran listrik terputus, kami terpaksa menggunakan lilin dan senter saat menghafal," ujar Ala'a Al-Bursh.
Saat ini, remaja Palestina tersebut telah menghafal 23 juz. Ia tidak pernah meninggalkan hafalannya meski hanya sekejap. Hafalan yang telah ia pundi sering diulangnya dalam salat. Menurutnya, hal tersebut bagus untuk meningkatkan hafalan Al-Qur'an.
Satu hal yang tak pernah ia lepas adalah ayat kursi, Ala'a Al-Bursh selalu membaca ayat kursi ketika menjelang ujian sekolah. Ia mengungkapkan dengan bacaan ayat kursi tersebut, hatinya lebih tenang dan dapat menyelesaikan soal-soal dengan lebih baik.
Ia mewakili para santri di Gaza mengucapkan terima kasih kepada Daarul Qur'an yang terus mendukung dakwah Qur'an di Gaza dan sekitarnya. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Daarul Qur'an yang tak berhenti mendukung kami, yang telah membuka lembaga menghafal Al-Qur'an, Alhamdulillah, kami setiap hari menghafal Al-Qur'an," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ala'a Al-Bursh sangat senang karena tidak hanya mendapatkan tempat belajar Al-Qur'an yang baik. Lebih daripada itu, ia pun merasa terbantu karena Daarul Qur'an terus memberi mereka dukungan baik moril maupun materil.[]