kumplus- Opini Dani Ismantoko

Berpuasa Sepanjang Hayat ala Umar bin Abdul Aziz

Dani Ismantoko
Penulis. Tinggal di Bantul.
22 April 2022 16:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jabatan politik menjadi dambaan banyak orang. Selain kesempatan memberi manfaat bagi masyarakat luas, jabatan politik juga memberi jalan untuk mengakomodasi kepentingan diri dan kelompok. Kini, manfaat yang disebut terakhir tadi agaknya jadi perhatian utama. Orang berbondong-bondong mendaftar pada pemilu dan memproklamirkan diri sebagai yang paling pantas dipilih.
Namun, Umar bin Abdul Aziz adalah paradoks. Ia antitesis akan hasrat menjabat tersebut. Ketika orang-orang setuju untuk mengangkatnya menjadi khalifah, Umar justru tak setuju atas pilihan tersebut. “Itu adalah ujian yang besar dari Allah," katanya.
Namun, wafatnya khalifah Sulaiman bin Abdul Malik membuat Bani Umayyah harus segera memilih pemimpin. Putra Sulaiman bin Abdul Malik yang bernama Ayyub bin Sulaiman telah meninggal. Sementara, putra kedua Sulaiman bin Abdul Malik bernama Dawud bin Sulaiman tengah berperang di Konstantinopel, tak mungkin menjadi khalifah. Pada akhirnya kondisi tersebut memaksa Umar bin Abdul Aziz untuk mau menjadi khalifah.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten