Aksi Tanpa Batas Siap Antarkan Kebaikan bagi Etnis Paling Teraniaya

Dananto Riski Nugroho
Aktivis Sosial di lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2021 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dananto Riski Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Pengungsi anak Rohingya menjalani pendidikan di kamp pengungsian Cox’s Bazar, Bangladesh. Foto diambil pada tahun 2017. (ACTNews/Erwin Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Pengungsi anak Rohingya menjalani pendidikan di kamp pengungsian Cox’s Bazar, Bangladesh. Foto diambil pada tahun 2017. (ACTNews/Erwin Santoso)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ramadan segera kembali menyapa. Seluruh umat muslim dunia bersiap, walaupun beberapa di antaranya harus berada dalam situasi yang yang sulit. Seperti masyarakat Rohingya yang harus tahan jadi korban pembersihan etnis sejak bertahun-tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Mereka juga mengalami penolakan haknya untuk menjalankan agama mereka secara bebas. Lebih dari 1,1 juta jiwa Rohingya saat ini bertempat di berbagai kamp pengungsi terbesar di Cox’s Bazar, Bangladesh,” ungkap Firdaus Guritno dari Tim Global Humanity Response – Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada Kamis (25/3/2021) ini.
Ramadan di kamp-kamp Cox's Bazar kali ini akan datang dengan tantangan yang signifikan. Gelombang panas yang menerjang kawasan Myanmar membuat udara di dalam pengungsian menjadi tak layak, disebabkan pula barak pengungsian Rohingya hanya beralaskan terpal. Akibatnya, kaum pengungsi, khususnya ibu dan anak-anak, menderita ISPA.
Aksi Tanpa Batas bersama indonesiadermawan.id
“Kesulitan di pengungsian ditambah juga dengan buruknya sanitasi air. Hal ini menyebabkan kehidupan pengungsi menjadi tidak sehat. Selain itu, kurangnya pasokan makanan membuat anak-anak Rohingya menderita gizi buruk dan kelaparan,” jelas Firdaus.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini kebakaran juga menghanguskan kamp Bulu Khali, Cox’s Bazar. Sebanyak 47 ribu jiwa langsung kehilangan tempat tinggal setelah kejadian pada Rabu (24/3/2021) itu.
Oleh karenanya Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah menyiapkan bantuan Ramadan untuk para penyintas Rohingya. “Bantuan akan kita berikan sampai Idulfitri nanti. Sehingga kami berharap, berkah Ramadan yang kita terima dapat juga dirasakan oleh mereka,” tambah Firdaus.
Ramadan ini, ACT telah menyiapkan program bantuan paket iftar seperti pada Ramadan sebelumnya. Ditargetkan 20.000 jiwa menjadi penerima manfaat dengan adanya bantuan ini. Selain itu juga bantuan paket pangan juga akan menjangkau 1.000 kepala keluarga.
Di samping program yang sifatnya karitatif, ACT bersama Global Wakaf juga menyiapkan bantuan jangka panjang melalui Sumur Wakaf dari Global Wakaf. “Bantuan pembuatan sumur untuk masjid-masjid yang mengalami krisis air di kamp-kamp pengungsian Rohingya. Ada 500 kepala keluarga yang kami targetkan melalui bantuan ini,” ujar Firdaus.
Ilustrasi. Pengungsi Rohingya terdampar di Pesisir Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, awal September lalu. (ACTNews/Amanda Jufrian)
Menunjang kebutuhan ibadah masyarakat, ACT berencana memberikan paket bantuan baju muslim untuk anak-anak dan dewasa masing-masing sebanyak 1.000 orang. Kemudian di penghujung bulan Ramadan, ribuan paket bingkisan Idulfitri juga menanti mereka.
ADVERTISEMENT
“Karenanya menyambut Ramadan kali ini, kami mengajak para dermawan untuk bersama-sama membantu mereka. Semoga pada Ramadan kali ini mereka tidak hanya melaluinya dengan lancar, tapi juga bahagia,” harap Firdaus.