Sinergi YBM PLN Pusmanpro -ACT Jateng Berikan Bantuan Kepada Pelajar di Semarang

Dananto Riski Nugroho
Aktivis Sosial di lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah.
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2021 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dananto Riski Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Serah Terima Bantuan Sahabat Pelajar Indonesia YBM PLN Pusmanpro dan ACT Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Serah Terima Bantuan Sahabat Pelajar Indonesia YBM PLN Pusmanpro dan ACT Jateng
ADVERTISEMENT
SEMARANG – Pendidikan menjadi instrumen penting bagi kelangsungan regenerasi sebuah entitas negara. Terlebih pada masa pandemi saat ini anak-anak dari keluarga prasejahtera semakin kesulitan mendapatkan akses pendidikan yang memadai.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah bersama Yayasan Baitul Maal Perusahaan Listrik Negara Pusat Manajemen Proyek (YBM PLN Pusmanpro) menginisiasi sebuah program pendampingan bagi pelajar di Kota Semarang. Rangkaian program tersebut diantaranya memberikan bantuan perlengkapan sekolah, gawai untuk belajar daring, hingga pembayaran tunggakan biaya sekolah.
Secara simbolis serah terima bantuan dilaksanakan di Jalan Tambak Mulyo, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, pada Jumat (8/10).
Seremonial Serah Terima Bantuan program SPI di Desa Tanjung Mas, Semarang Utara.
“Sebagaimana tujuan bernegara kita, ACT pun terus berkomitmen untuk ikut memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu realisasinya kita tuangkan dalam program Sahabat Pelajar Indoensia (SPI),” ungkap Maruf Setiawan Kepala Cabang ACT Jateng.
Sementara itu Wahyudi dari perwakilan YBM Pusmanpro berharap agar bantuan yang berasal dari dana Zakat karyawan PLN ini mampu menyemangati para siswa. “Saya melihat antusias adek-adek untuk belajar sangat tinggi meskipun dalam keterbatasan. Program ini semoga terus berkelanjutan,” terang Wahyudi.
ADVERTISEMENT
Para pelajar penerima bantuan ini melewati serangkaian seleksi dan disurvei langsung sehingga benar-benar tepat sasaran. Ani salah satu pengajar di Yayasan Pendidikan Syifaur Rahmah mengaku sangat terbantu dengan hadirnya program SPI.
“Beberapa siswa kami ada yang takut untuk berangkat sekolah lantaran menunggak pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) berbulan-bulan. Padahal dari pihak sekolah tidak mempermasalahkan, syukur Alhamdulillah bantuan dari YBM PLN dan ACT ini sangat membantu dan menyemangati mereka,” ungkap Ani.
Penerima bantuan berikutnya adalah Pondok Pesantren Ahbaabul Mukhtar, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Di sana beberapa santri yang mengalami penunggakan biaya SPP sekolah formal turut dibantu melalui program SPI.