Day 14 : EYE

Akun ini tak ada faedahnya sama seperti pemiliknya. Cari tau lebih tentang saya? Masukan kata kunci @danjoisme di browser Anda.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2017 18:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seringkali orang menyamakan 'all seeing eye' sebagai 'eye of horus'. Padahal sebenarnya kedua simbol 'ilahi' ini memiliki makna yang berbeda, meski dalam beberapa literatur India dan perkembangan teori konspirasi kekinian status kedua mata ini disamakan.
ADVERTISEMENT
Dalam tubuh manusia terdapat sebuah kelenjar bernama pineal. Dinamakan demikian karena memang bentuknya mirip dengan pine cone atau biji pinus. Posisi kelenjar ini tepat berada di atas kedua bola mata. Orang-orang menyebutnya dengan istilah 'mata ketiga' (the third eye) dan ini juga yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kaum wanita India memiliki kebiasaan menggambar/merias kening mereka dengan simbol bulat berwarna merah (biasanya juga terletak di atas kedua bola mata) sebagai bentuk replikasi dan implementasi 'mata' ini karena dipercaya sebagai sumber kecerdasan sekaligus tempat chakra ke-enam berada.
Jika ditarik garis lurus, tiga titik mata ini bentuknya persis menyerupai segitiga sekaligus melambangkan trinitias/triangtu yang merupakan konsep 'ketuhanan' dimana ujung sula (mata paling atas) dipercaya sebagai manifestasi jembatan untuk mengakses kesadaran semesta (universal conscioussness network).
ADVERTISEMENT
Konon ceritanya pada zaman dahulu kala 'mata ketiga' atau indera keenam ini lebih banyak digunakan dibandingkan indera lainnya. Seiring dengan berjalannya proses evolusi manusia, kelenjar pineal ini secara fisik kian mengecil dan mengkerut. Itulah sebabnya manusia-manusia modern tidak lagi memiliki kemampuan 'mata ketiga' ini (beberapa referensi menyebutkan bahwa manifestasi kelenjar pineal ini memang benar-benar dalam bentuk sebuah mata di dahi!).
Ada juga yang mengatakan 'mata ketiga' kita ini sebenarnya masih bisa 'dihidupkan' kembali asal mengatur pola makanan dengan baik dan benar dan mengurangi penggunaan pasta gigi yang mengadung flouride.
Sebenarnya tidak hanya di India atau Mesir kuno saja, agama-agama besar dunia lainnya juga sedikit menyinggung kehadiran 'mata ketiga' ini yang sering menjadi perdebatan di dalam forum-forum konspirasi. Contohnya sebagaimana tertulis dalam beberapa ayat kitab suci ini:
ADVERTISEMENT
"Your eye is the lamp of your body. When your eyes are good, your whole body also is full of light. But when they are bad, your body also is full of darkness".
"If your eye be single, then your body shall be full of light".
Jadi menurut kamu apakah kita memang pernah memiliki mata ketiga?