Berkursi Roda, Saya Kumandangkan Indonesia Raya di Kancah Asia

Danu Kuswantoro
Atlet basket Asian Para Games
Konten dari Pengguna
6 Oktober 2018 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Danu Kuswantoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Atlet Asian Para Games 2018, Danu Kuswantoro (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Asian Para Games 2018, Danu Kuswantoro (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Waktu itu saya sangat gugup. Itu kali pertama saya membela Indonesia di ajang olahraga, untuk kejuaraan Asia 2018 di Thailand. Apakah bisa dengan kursi roda?
ADVERTISEMENT
Ya, mobilitas sehari-hari memang dibantu kursi roda. Semua terjadi begitu saja saat usia saya 13 tahun—kedua kaki saya tiba-tiba lumpuh.
Kegugupan saya seketika berubah jadi rasa bangga di detik-detik Indonesia Raya dikumandangkan. Rasanya saya tidak ingin percaya itu terjadi, di atas kursi roda saya nyanyikan lagu kebangsaan dengan jiwa bergelora.
Kali ini saya akan mengulang kebanggaan yang sama, berlaga di Asian Para Games 2018 untuk cabang olahraga basket kursi roda. Ini kali pertama saya terjun di cabang basket. Sebelumnya, menekuni dunia olahraga sebagai atlet badminton.
Tentu kesempatan ini tak saya sia-siakan. Saya menyukai tantangan, karena itu saya harus melawan ketakutan. Takut dengan risiko bakal sering jatuh maupun tabrakan.
Atlet basket difabel Indonesia, Danu usai latihan di Solo. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet basket difabel Indonesia, Danu usai latihan di Solo. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Jika di badminton saya sendiri dan hanya perlu maju-mundur, lain halnya dengan basket. Ini kerja tim, dan membutuhkan energi yang lebih, sebab sepanjang permainan saya akan terus bergerak.
ADVERTISEMENT
Bonusnya, saya mendapatkan keluarga baru. Jadi tidak apa-apa jika saya harus memulai lagi dari nol. Sebuah harga yang pantas demi mendapatkan teman-teman baru.
Awalnya memang sulit membangun tim yang apik. Namun, latihan demi latihan membuat kita semakin menyesuaikan satu sama lain. Memahami karakteristik satu sama lain adalah yang terpenting.
Hal berharga yang saya dapatkan adalah memiliki teman-teman yang luar biasa di sini. Mereka semua saling menyemangati, jika ada satu orang sedang terpuruk, yang lain akan membantu buat bangkit. Olahraga menyatukan kita, kita punya ritual khsusus: tim yang hobi teriak-teriak.
Sebentar lagi Asian Para Games akan bergulir. Saya siap untuk memberikan yang terbaik. Sekali lagi, saya akan menyanyikan Indonesia Raya dari atas kursi roda ini.
ADVERTISEMENT
Sebuah kebanggaan yang kalau boleh jujur, sampai saat ini saya masih tidak percaya.
Tapi ini nyata, nyata bahwa kekurangan kita itu bisa menjadi sebuah kelebihan.
Kepada teman-teman, khususnya maaf, difabel yang masih muda, saya ingin katakan olahraga itu seru, olahraga menarik. Ayo gabung, ayo ya, paling enggak ayo bareng-bareng memajukan basket di Indonesia.
Percayalah, merasakan langsung di sini lebih luar biasa daripada hanya sekadar duduk menonton dari televisi.
ADVERTISEMENT