Gempa Tektonik Guncang Sukabumi Dipicu Subduksi Lempeng

Dr. Daryono, S.Si., M.Si
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Peneliti Bidang Geofisika | VP Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Divisi Mitigasi Bencana Kebumian
Konten dari Pengguna
30 April 2020 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr. Daryono, S.Si., M.Si tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daryono. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daryono. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Wilayah Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempa tektonik pada hari Kamis, 30 April 2020 pukul 15.22.00 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M 5,0 yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi M 4.9.
ADVERTISEMENT
Episenter terletak pada koordinat 7,44 LS dan 106,69 BT tepatnya di laut pada jarak 48 km arah Tenggara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 50 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault). Guncangan gempa ini dirasakan di Cibadak, Cikembang Karang Hawu Cisolok Sukabumi, Kalapanunggal, Malingping, Gunung Wangun Cibeber, Ciletuh, Bayah, Sawarna, Pangalengan Bandung dengan skala intensitas II-III MMI di mana getaran seakan akan ada truk berlalu. Sementara di Puncak Bogor dengan intensitas II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
DARYONO BMKG