Unta Amerika Selatan Ini Tidak Memiliki Punuk

Dasar Binatang
Menyajikan sisi unik dunia binatang, menjelajah ke semesta eksotisme lain margasatwa
Konten dari Pengguna
21 September 2020 21:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dasar Binatang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seekor Llama. Foto: sebadelval from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Seekor Llama. Foto: sebadelval from Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Llama adalah anggota keluarga unta berasal dari Amerika Selatan. Meskipun begitu, hewan yang memiliki nama resmi Lama glama ini tidak memiliki karakteristik punuk unta. Llama lebih ramping dengan kaki dan leher yang panjang, ekor pendek, kepala kecil, dan telinga besar yang runcing.
ADVERTISEMENT
Llama tidak soliter, dengan kata lain suka berkelompok untuk mencari rumput dan tumbuhan lainnya sebagai santapan utama. Llama yang dapat meludah saat kesal ini, mampu kawin silang dan menghasilkan keturunan yang subur.
Melansir dari Britannica dan National Geographic, berikut pengetahuan tentang llama, unta Amerika Selatan yang tidak memiliki punuk, namun memberikan banyak manfaat pada manusia.

Llama sebagai Hewan Pengangkut

Sebagian besar kawanan llama dipelihara oleh orang Indian Bolivia, Peru, Ekuador, Chili, dan Argentina. Penduduk asli telah menggunakan llama sebagai hewan pengangkut selama berabad-abad.
Llama pada dasarnya adalah hewan pengangkut tetapi juga digunakan sebagai sumber makanan, penghasil wol, kulit, lemak untuk lilin, dan kotoran kering sebagai bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Hewan ini maksimal memiliki berat 113 kilogram dan dapat membawa beban 45-60 kilogram. Selain itu, spesies ternak ini mampu menempuh jarak 25 hingga 30 km dalam sehari perjalanan.

Tingkah Laku

Toleransi kehausan yang tinggi, daya tahan, dan kemampuan llama untuk bertahan hidup dengan berbagai macam makanan menjadikannya hewan pengangkut penting di dataran tinggi dan pegunungan Andes yang suram. Llama adalah hewan yang lembut, tetapi ketika dibebani atau dianiaya, ia akan berbaring, mendesis, meludah dan menendang, hingga menolak untuk bergerak.

Makanan

Llama merumput seperti sapi, memuntahkan makanan dan mengunyahnya kembali. Llama mengunyah gumpalan tersebut selama beberapa waktu sebelum menelannya untuk pencernaan yang lengkap. Selain itu, hewan pengangkut dapat bertahan hidup dengan memakan berbagai jenis tumbuhan, dan hanya membutuhkan sedikit air. Kemampuan ini membuatnya tahan lama dan dapat diandalkan, bahkan di medan pegunungan yang ekstrim.
ADVERTISEMENT

Perkembang Biakan

Pada belahan bumi selatan, llama berkembang biak pada akhir musim panas dan musim gugur, yaitu dari November hingga Mei. Masa kehamilan berlangsung sekitar 11 bulan, dan betina hanya melahirkan satu anak. Meskipun biasanya cenderung berwarna putih, llama bisa terlahir berwarna hitam pekat atau coklat, atau mungkin putih dengan tanda hitam dan coklat.

Bulu Llama

Llama biasanya dicukur setiap dua tahun untuk menghasilkan sekitar 3–3,5 kg serat. Bulunya terdiri dari bulu pelindung kasar dan lapisan luar, serta serat pendek berkerut dan bergelombang dari bagian bawah. Warnanya beraneka ragam, umumnya bernuansa coklat, meskipun ada beberapa warna hitam dan putih murni. Warna ini dihasilkan oleh lapisan kortikal yang mengandung pigmen. Bulu digunakan untuk membuat pakaian rajut dan kain tenun yang dibuat sebagai pakaian luar.
ADVERTISEMENT