Langkah Pemerintah Untuk Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Diterapkan Pemerintah Melalui Reformasi Birokrasi dan Balai Latihan Kerja

https://www.pexels.com/id-id/foto/3-siluet-manusia-di-bawah-langit-putih-38293/

Belakangan ini, Kementerian ketenagakerjaan memfokuskan meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui 2 reformasi yang akan dilaksanakan antara lain reformasi birokrasi dan reformasi BLK. Menurut Sekretaris Jendral Kemenaker, restrukturisasi organisasi merupakan salah satu reformasi birokrasi yang akan dilakukan. Hal tersebut dilakukan dengan cara merubah sejumlah jabatan struktural menjadi jabatan fungsional, baik yang berada di pusat maupun daerah.

Dengan adanya reformasi birokrasi ini diharapkan terciptanya tenaga kerja yang kompeten, professional dan terampil. Empat jabatan fungsional yang diterapkan yaitu instruktur, pengawas ketenagakerjaan, mediator, dan pengantar kerja. Jabatan fungsional tersebut merupakan jabatan SDM yang dibutuhkan oleh dunia ketenagakerjaan saat ini.

Selain itu, kementrian juga melakukan perubahan terhadap BLK(Balai Latihan Kerja) yang bertujuan melatih tenaga kerja melalui balai tersebut. Dalam reformasi ini, kemenaker menerapkan 6R yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi sumber daya manusia, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding balai latihan kerja, dan relationship.

Menurut saya, kedua reformasi ini merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, khususnya yang bekerja di pemerintahan (ASN). Tenaga kerja saat ini perlu dilatih sebab beberapa ada yang tersaingi dengan tenaga kerja asing. Oleh karena itu, pelatihan untuk meningkatan skill sangat diperlukan agar sesuai antara kebutuhan industri dengan tenaga kerja yang ada sehingga hal ini dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lembaga pemerintahan.

Balai latihan kerja ini juga diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Saat Ini pengangguran di Indonesia mayoritas ditempati oleh lulusan sarjana. Mereka memiliki skill yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, balai tersebut harus berjalan dengan efisien sehingga tenaga kerja dapat terserap dengan baik.