Suku Bunga Meningkat, Apakah Efektif Menekan Inflasi??

Daud Jetlikhsan
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi Ekonomi Pembangunan
Konten dari Pengguna
11 Januari 2023 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daud Jetlikhsan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Uang sumber : https://pixabay.com/id/photos/dolar-mata-uang-uang-dolar-amerika-499481/
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Uang sumber : https://pixabay.com/id/photos/dolar-mata-uang-uang-dolar-amerika-499481/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebijakan BI 7 days rate repo mengalami kenaikan pada tanggal 22 Desember 2022 sebesar 25 basis poin yang pada sebelumnya sebesar 5,25% menjadi 5,50%.
ADVERTISEMENT
Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral Indonesia ini diharapkan dapat menekan inflasi. Ekspektasi atau target inflasi bank sentral sebesar 3,0+1% akan tetapi inflasi yang tercatat pada desember ini sebesar 5,51%. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan minyak mentah yang kemudian dilakukannya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Ketika kenaikan suku bunga akan berdampak pada pasar uang Indonesia, contohnya seperti semakin menariknya Surat Berharga Negara(SBN) di mata investor asing. Hal ini dapat mengakibatkan menguatnya nilai tukar rupiah dikarenakan permintaan akan mata uang rupiah itu sendiri.
Selain itu, suku bunga yang ditingkatkan dapat mengurangi uang yang beredar pada dalam negeri sehingga dapat menekan tingkat inflasi Indonesia. Kenaikan suku bunga perbankan membatasi pemburukan likuiditas. Kedepannya bank sentral akan terus mendorong perbankan untuk memperkuat suku bunga kredit yang efisien, disesuaikan, dan kompetitif yang dapat mendukung pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT