Memperkenalkan Tarian Caci Khas NTT di Tanah Perantauan

Konten dari Pengguna
20 Agustus 2018 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari David Indrayana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi penari yang melecutkan pecut ke badan sang penangkis
ADVERTISEMENT
Kerinduan akan tanah kelahiran diobati dengan memamerkan budaya mereka di tanah perantauan. Itulah yang dilakukan Ikatan Keluarga Manggarai Bali ( IKMB ) dengan menghadirkan pertunjukan Tari Caci di Lapangan Lagoon, Tanjung Benoa, Bali pada Minggu (19/8).
"Pertunjukan ini merupakan yang ketiga kalinya kami adakan. Dan tahun ini kami adakan juga untuk memaknai Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-73. Tarian ini dihadirkan dengan tujuan memperkenalkan budaya kami di Manggarai, NTT, kepada warga di pulau Bali ini," ungkap ketua panitia pelaksana, Servolus Daris.
Tarian Caci ini berasal dari Manggarai, NTT, merupakan tarian perang sekaligus permainan rakyat antarpenari laki laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai. Tarian ini dibawakan saat syukuran musim panen (hang woja), ritual tahun baru (penti) hingga dalam menyambut tamu penting.
Salah satu tampilan penari berbalut pentutup kepala (panggal), perisai (nggiling) yang berperan sebagai penangkis atau dikenal dengan sebutan ta'ang
ADVERTISEMENT
Dalam permainannya, yang terkena cambuk akan dinyatakan kalah (beke) dan penari akan segera diganti. Selain melecutkan cambuk ke lawan, para penari akan berpantun dan bernyanyi.
"Saya mendukung betul pertunjukan budaya seperti ini yang boleh terjadi di tempat saya," ujar bapak lurah Benoa, Drs. I Wayan Solo dengan senyum yang nampak di wajahnya.
Ia senang melihat antusiasme yang besar baik dari warga sekitar maupun para perantau asal NTT itu sendiri.