Hantaman Corona Tidak Meredupkan Semangat Ririn Untuk Membantu Sesama

Lastrafila V Alnoriz
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2020 5:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lastrafila V Alnoriz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komunitas Yogyakarta Berbagi memberi bantuan kepada Yatemi, yatim difabel di Krambilsawit, Saptosari, Gunungkidul.
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas Yogyakarta Berbagi memberi bantuan kepada Yatemi, yatim difabel di Krambilsawit, Saptosari, Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yogyakarta - Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 telah menjadi pandemi yang melanda hampir seluruh negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Ditengah kekhawatiran yang ditimbulkan, nyatanya tidak meredupkan semangat jiwa sosial Ririn Hariany (35) dalam membantu sesama.
ADVERTISEMENT
Ririn, founder komunitas Yogyakarta Berbagi, sebuah komunitas gerakan sosial yang sudah terbentuk sejak 2014 silam, bersama 15 orang temannya tetap eksis melakukan blusukan ditengah pandemi untuk membantu orang-orang seperti janda dhuafa, yatim, difabel dan lain sebagainya yang sekiranya dianggap layak untuk mendapatkan uluran tangan.
“Selama pandemi tidak ada kendala yang begitu berarti, selama niat kita untuk berbagi ya pasti dipermudah. Paling kendalanya diawal pandemi, kita sempat off satu bulan dan beberapa daerah tidak bisa dikunjungi karena zona merah, namun sekarang sudah mulai normal kembali,” jelas Ririn saat di wawancarai, Kamis (29/10).
Cara Ririn dan komunitasnya membantu orang-orang itu lebih banyak dengan blusukan langsung ke daerah yang minim mendapat perhatian dari pemerintah setempat ataupun komunitas sejenis lainnya. Terkadang ada juga yang memberikan saran atau orangnya langsung yang menghubungi untuk meminta bantuan.
ADVERTISEMENT
“Kita sukanya memviralkan, jadi kalau ada yang butuh bantuan kita unggah ke media sosial, namun itu juga atas izin dari pihak yang bersangkutan dan juga keluarganya jika masih ada,” jelasnya.
Ririn juga menambahkan bahwa setelah diunggah ke media sosial, mulai banyak yang tersentuh hatinya untuk ikut membantu, bahkan pemerintah setempat turut bergerak.
Bantuan yang diberikan tidak hanya sekali beri lalu pergi, namun secara berkelanjutan. Setiap bulannya, orang-orang yang pernah dibantu rutin diberikan jatah sembako.
Ririn menyatakan bahwa dalam melaksanakan kegiatan sosialnya tidak jarang yang menentang dan tidak setuju. Namun baginya setiap orang memiliki prinsip hidup masing-masing, mau membantu siapapun itu bukanlah masalah, selama tidak ada yang dirugikan.
“Berbuat baik itu ga semulus yang direncanakan. Seperti kasus waktu lalu, terlepas dari dia masih punya keluarga ataupun anaknya kaya, kalau sudah ditelantarkan begitu ya sudah menjadi keharusan untuk kami bantu,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, walaupun jangkauan komunitasnya hanya di Yogyakarta dan tidak begitu besar, namun dia selalu optimis untuk bisa terus memberikan bantuan dan menjangkau lebih banyak daerah lagi, terlebih dimasa pandemi ini dimana kesulitan bertambah dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
“Harapan saya semoga Yogyakarta Berbagi tetap jalan terus sampai kapanpun untuk membantu mereka yang membutuhkan uluran tangan. Intinya jangan pernah berhenti untuk berbagi, karena berbagi itu tidak membuat rugi,” tutupnya.