Radio : Satu Suara, Berjuta Telinga. Hati-Hati Ketika Berbicara.

Konten dari Pengguna
2 Mei 2020 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari deaz illyasa putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyiar Radio Sedang Siaran. Foto: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyiar Radio Sedang Siaran. Foto: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Pada zaman modern ini segala sesuatu pasti mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Untuk mengetahui perkembangan tersebut maka masyarakat akan memilih media dan sarana yang memadai untuk dijadikan refensi untuk mendapatkan info perkembangan tersebut. Untuk itu, tentu sebuah media atau saran yang digunakan masyarakat dalam meningkatkan informasi terkini pasti akan menggunakan teknologi yang canggih. Sehingga hal tersebut membuat hubungan manusia menjadi tidak terbatas bagi ruang dan waktu.
ADVERTISEMENT
Adapun salah satu media yang digunakan masyarakat dalam mencari informasi adalah melalui siaran Radio. Radio merupakan alat komunikasi jarak jauh yang dimana siaran radio ini, masyarakat akan mudah mendapatkan informasi serta hiburan melalui musik yang diputar hingga program-program menarik dari setiap radio. Pemanfaatan media massa seperti radio mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh media massa lain seperti jangkauannya yang luas, pendengarnya yang tak terbatas, serta proses penyampaiannya yang langsung dari komunikator (penyiar) kepada komunikan (pendengar) secara realtime menjadi nilai lebih bagi media radio.
Agar informasi dari penyiar bisa tersampaikan kepada masyarakat dengan baik maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu kualitas penyiaran radio termasuk di dalamnya kualitas isi pesan dan sumber daya manusia agar tidak timbul masalah pelanggaran etika oleh penyiar radio. Hal ini sangat perlu diperhatikan bagi seorang penyiar radio karena etika memiliki peran peting dalam komunikasi. Melalui etika, tindakan komunikasi diarahkan menjadi tindakan yang dilakukan secara otonom dan bebas, namun bertanggung jawab. (Junaedi, 2019:13)
ADVERTISEMENT
Sejauh ini terdapat berbagai jenis pelanggaran akibat mengesampingkan etika dalam berkomunikasi yang dilakukan penyiaran radio. Karena penyiar radio melakukan proses siarannya dengan melakukan komunikasi verbal, maka bentuk pelanggarannya juga berbentuk verbal. Adapun pelanggaran etika yang dilakukan oleh penyiar radio Hard Rock FM Jakarta tanggal 10 Januari 2020 dalam program “GMHR Show” pada pukul 06.10 WIB. Program tersebut menyiarkan perbincangan dua orang yang sedang membuka “segmen pembuka”.
Pada program tersebut penyiar radio Hard Rock kedapatan menyiarkan pembicaraan yang mengandung kata-kata yang tidak sopan atau tidak pantas yaitu kata “bacot” yang sangat tidak layak untuk disiarkan. Hal ini tentu melanggar P3SPSS Bab VI pasal 10 ayat 1 “Lembaga penyiaran wajib memperhatikan etika profesi yang dimiliki profesi tertentu yang ditampilkan dalam isi siaran agar tidak merugikan dan menimbulkan dampak negatif di masyarakat”. Dari kasus tersebut juga mengidentifikasi bahwa penyiar radio masih meninggalkan etika komunikasi yang ada.
ADVERTISEMENT
Dalam penyampaian pesan, penyiar radio harus selalu memperhatikan etika dalam komunikasi. Etika tersebut sangat penting terlebih penyiar radio memiliki pekerjaan yang berhadapan walaupun tidak secara langsung.
Proses komunikasi yang terjadi saat siaran berlangsung, ketika penyiar menyampaikan pesan, pasti tidak lepas dari etika komunikasi yang dilakukan agar terciptanya komunikasi yang baik bagi penyiar kepada pendengar. Sebagaimana peran komunikasi sangat berpengaruh besar dalam keberhasilan suatu media salah satunya radio. Peran komunikasi merupakan modal besar dan salah satu alat untuk meraih berbagi peluang dan mendapatkan berbagai kompetisi dalam kehidupan, termasuk dalam era 4.0. Oleh karenanya salah besar kalau bidang komunikasi ini tidak dimasukkan dalam program pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia sebagai bentuk persiapan 4.0. (Hermawan dan Sonjaya, 2019:154)
ADVERTISEMENT
Faktor penting dalam mendukung keuangan perusahaan adalah program acara yang mendapatkan apresiasi audience, program yang mampu menyedot perhatian khlayak sehingga mampu mendatangkan para pengiklan untuk mengiklankan produknya dalam program acara stasiun tersebut. Oleh karena itu program acara bisa dianalogikan dengan produk, layanan yang dijual kepada konsumen. Karena itu, program ialah produk yang dibutuhkan orang sehingga bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton (Morissan dalam dadang dan agus, 2019:9)
Semua penyiar radio harusnya berbenah diri dengan mematuhi semua peraturan yang ada agar menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik sehingga dapat memproduksi isi siaran yang positif dan bermanfaat bagi publik dan sangat bisa menambah kelancaran keuangan suatu radio melalui suatu program yang baik.
ADVERTISEMENT
Radio masih menjadi pilihan bagi masyarakat untuk mencari informasi. Oleh karena itu penyiar radio harus tetap menjaga semua informasi agar tetap fresh dan tidak mengandung hoax ataupun unsur sara. Selain itu penyiar radio harus tetap memperhatikan etika saat siaran radio, karena ini bisa membuat suatu radio menjadi enak didengar dan sangat mudah diterima oleh masyarakat. Pengelolaan radio wajib membuat program yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, karena jika suatu program radio tidak menarik maka suatu radio tidak akan mendapatkan reward berupa apresiasi dari masyarakat.
*Deaz Illyasa Putra, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.