Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Global dalam Kurikulum Pendidikan di Abad 21

ilustrasi lambang pancasila (sumber: https://pixabay.com/id/)

Pendidikan kewarganegaraan global memainkan peranan penting dalam membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran global, keterampilan berpikir kritis, dan empati antarbudaya. Dalam konteks perubahan global yang cepat di abad 21, pendidikan kewarganegaraan global menjadi urgensi yang harus dipenuhi dalam kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Indonesia.

Manfaat dari pembelajaran pendidikan kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan global membantu siswa memahami kompleksitas isu global, seperti isu lingkungan, ketidaksetaraan sosial-ekonomi, dan konflik internasional. Dengan demikian, siswa dapat menjadi warga negara global yang kompeten dan berempati, serta dapat berkontribusi secara positif dalam menyelesaikan masalah global.

Tantangan yang akan dihadapi

Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam integrasi pendidikan kewarganegaraan global ke dalam kurikulum PPKn, seperti keterbatasan sumber daya dan resistensi terhadap perubahan kurikulum. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran yang mencakup perspektif global, dengan mengadopsi pendekatan multidisipliner dan kolaboratif.

Rekomendasi pengembangan sumber daya pendidikan

Rekomendasi untuk praktik pendidikan termasuk pengembangan sumber daya pendidikan, pelatihan guru, dan kerja sama internasional untuk mendukung implementasi pendidikan kewarganegaraan global dalam kurikulum PPKn. Dengan demikian, siswa dapat menjadi warga negara global yang kompeten dan berempati, serta dapat berkontribusi secara positif dalam menyelesaikan masalah global.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, pendidikan kewarganegaraan global dalam kurikulum PPKn di Indonesia sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki kesadaran global, keterampilan berpikir kritis, dan empati antarbudaya. Dengan demikian, siswa dapat menjadi warga negara global yang kompeten dan berempati, serta dapat berkontribusi secara positif dalam menyelesaikan masalah global.

Deden Nurzaman, mahasiswa Teknik Informatika UNPAM.