Aksa dan Laut

Defatwa Aulia
Mahasiswa Universitas Pamulang, prodi Sastra Indonesia.
Konten dari Pengguna
30 Desember 2021 21:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Defatwa Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/pantai-burung-burung-laut-1852945/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/pantai-burung-burung-laut-1852945/
ADVERTISEMENT
Namaku Senja Purnama, orang-orang biasanya memanggilku Senja. Umur aku 20 tahun aku kini duduk di bangku kuliah Semester 3 di salah satu Universitas Swasta Jakarta, aku sangat menyukai laut dan dirinya.
ADVERTISEMENT
***
Pagi hari aku pergi bersama sahabatku untuk melaksanakan lari pagi ke suatu tempat dan itu laut. Ya, kami pergi ke laut untuk mencari udara segar di sana sembari menikmati indahnya suasana ombak ditemani burung-burung camar yang terbang bebas di sana. Sambil menikmati suasana di tepian laut, aku berbincang dengan Rara sahabatku.
"Ra, kamu masih ingat tidak tentang cowok yang aku ceritakan ke kamu?" kataku
"Yang mana ceritamu banyak tidak terhitung." ujar Rara
"Surya Angkasa, mantan kekasihku dahulu. Masih ingat tidak?" kataku
"Oh, kak Aksa? Jelas masih ingat." ujar Rara
Surya Angkasa, mantan kekasihku. Panggilan Aksa, kak Aksa adalah sosok pria idaman para wanita. Aku menjalin hubungan dengannya sejak aku masih duduk di bangku SMA, kala itu aku yang masih kelas 12 SMA dan Aksa sudah duduk di bangku kuliah Semester 4.
ADVERTISEMENT
Perkenalan kami bermula dari Turnamen bola basket yang diselenggarakan di kampus Aksa. Kala itu aku dan teman satu sekolah hadir untuk menyemangati tim basket sekolah. Aksa salah satu panitia Turnamen basket tersebut.
Pada saat pertandingan selesai dilaksanakan, Aksa mendekati aku lalu berkata.
"Boleh kenalan?" ujar Aksa.
Saat itu sungguh aku sangat terkejut karena tiba-tiba saja ada seorang pria menghampiri aku dan mengajak berkenalan.
"Oh iya kak." jawab aku.
"Siapa namanya?" tanya Aksa.
"Senja." jawabku
"Nama yang bagus. Kenalkan namaku Aksa. Kamu dari sekolah mana?" tanya Aksa
"Dari sekolah PELITA BANGSA kak." jawabku
"Oh, boleh aku meminta nomor telepon kamu Senja?" ujar Aksa.
Terkejut saat kak Aksa meminta nomor teleponku, tetapi akhirnya aku kasih nomor teleponku kepada kak Aksa. Setelah usai perbincangan singkat, aku pun menghampiri teman-teman sekolah, lalu Rara mengetahui perbincangan aku dan kak Aksa aku pun bercerita kepada Rara.
ADVERTISEMENT
***
Hari demi hari telah aku lewati, dan kini aku sudah menjalin hubungan dengan Aksa tiga tahun bersama. Satu kampus dengan kekasih rasanya sangat menyenangkan.
"Nanti kita keluar yuk? Mau tidak?" ajak Aksa
"Pergi ke mana kak?" tanyaku
"Ke mana saja, asal sama kamu." canda Aksa
"Bisa saja." jawabku
"Kamu mau pergi ke mana?" tanya Aksa.
"Laut"
"Ke laut lagi? Kamu tidak bosan?" tanya Aksa
Tak heran Aksa bertanya seperti itu, karena kami sering pergi ke laut dan itu atas permintaan aku. Aku pun tak tahu, setiap kali Aksa mengajak ku pergi pasti aku memintanya untuk ke laut. Menurut ku, laut adalah salah satu tempat untuk membebaskan pikiran. Tenang, sejuk dan damai itu yang aku rasakan ketika berada di tepian laut dan laut seperti Aksa, sejuk.
ADVERTISEMENT
Setiba di laut, seperti biasa aku dan Aksa akan duduk di pesisir pasir pantai. Lalu Aksa bertanya kepadaku mengapa aku sangat menyukai laut dan memang aku belum pernah memberi tahu tentang alasan aku selalu ingin pergi ke laut.
"Kamu mengapa suka sekali dengan laut?" tanya Aksa.
Setelah aku menjelaskan alasan menyukai laut, Aksa menatapku sambil tersenyum dan seketika Aksa mencumbu aku. Sejuk dan terkejut, itu yang aku rasakan lima detik saat pertama kali Aksa menciumku.
Waktu telah berlalu kini hubunganku dengan Aksa sudah empat tahun. Tetapi, saat hubungan ke empat tahun tiba-tiba Aksa berubah, hubungan kami sedikit berjarak untuk mengabari saja sudah jarang sekali.
"Kamu mengapa kak? Kok berubah? Aku ada salah?" tanyaku.
ADVERTISEMENT
"Tidak apa-apa. Aku tidak berubah dan kamu tidak ada salah maafkan aku jika akhir-akhir ini aku tak sempat menghubungi kamu, karena aku sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah." ujar Aksa
"Baiklah, tidak apa-apa." jawabku.
***
Sore hari saat aku akan pergi ke toko buku bersama Rara. Aku seperti melihat kak Aksa dengan wanita lain sedang berpegangan tangan yang tidak asing bagiku. Lama-lama makin jelas, kalau benar itu adalah kak Aksa dengan kak Jihan, kakak tingkatku.
Sakit, itu perasaanku saat kak Aksa berkhianat. Langsung aku memberi pesan kepadanya.
"Aku mau kita putus kak, maaf kalau selama ini aku ada salah ku kira kamu memang sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah tetapi nyatanya kamu sedang sibuk dengan wanita lain. Semoga kamu bahagia dengan kak Jihan, terima kasih sudah hadir untuk Senja dan kamu akan tetap laut bagiku."
ADVERTISEMENT