Benarkah Bripka Yusmin Terkait Dengan Kasus Penyiraman Novel?

Konten dari Pengguna
4 Agustus 2017 13:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Benarkah Bripka Yusmin Terkait Dengan Kasus Penyiraman Novel?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Terkait dengan kasus penyiraman air keras pada penyidik KPK, Novel Baswedan, pada 6 Juni 2017 lalu muncul pemberitaan bahwa motor matic yang dibawa oleh dua orang terduga pelaku penyiraman Novel Baswedan merupakan milik anggota kepolisian yang bertugas di Polda Metro Jaya atas nama Yusmin.
ADVERTISEMENT
Pemberitaan tersebut tanpa dasar bukti yang kuat dan berusaha menyudutkan pihak kepolisian. Di sisi lain juga muncul pemberitaan bahwa dalang atau aktor intelektual di balik kasus penyiraman air keras Novel Baswedan merupakan jajaran petinggi Polri.
Terkait pemberitaan tersebut, Irjen Pol M. Iriawan yang pada saat itu masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya mengatakan Polda Metro Jaya telah melakukan pendalaman terhadap Bripka Yusmin Ohorella. Hasil dari pendalaman tersebut menyimpulkan bahwa Yusmin Ohorella tidak ada kaitannya dengan kasus Novel Baswedan.
"Yang bersangkutan telah kami periksa dan tidak ada kaitannya," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. M. Iriawan.
Adapun terkait motor matic milik Bripka Muhammad Yusmin Ohorella yang terlihat di Closed Circuit Television (CCTV) di kediaman Novel Baswedan sebelum kejadian penyiraman karena dipakai dua kerabatnya yang sedang bekerja di area tersebut. Mukhlis dan Hasan adalah kerabat Yusmin yang bekerja sebagai informan leasing. Saat itu mereka sedang bertugas mengawasi sepeda motor kredit yang dicuri atau tidak dapat dilunasi.
ADVERTISEMENT
Polisi memastikan bahwa ketiganya sudah diperiksa. Hasil dari pemeriksaan tersebut menunjukan bahwa ketiganya dinyatakan tidak terkait dalam kasus penyiraman air keras kepada Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan.
Terkait dengan sosok Yusmin, rekan yang tinggal di sekitar kediaman Yusmin juga tak percaya seandainya Yusmin terlibat dalam kasus Novel. Menurutnya, Yusmin merupakan sosok yang biasa saja, seperti halnya anggota polisi lainnya. Ia tak melihat adanya hal-hal yang mencolok dari diri Yusmin.
Pemberitaan yang tidak tepat akan menjurus pada fitnah. Yusmin yang hanya seorang polisi biasa, justru mendapatkan pemberitaan yang negatif tentang dirinya atas perbuatan yang tak pernah dilakukannya. Hal ini tentu berbahaya.
Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati atas informasi yang akan kita terima. Selalu periksa, pilah, dan pilih informasi dengan seksama agar tidak merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
ADVERTISEMENT