news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ada Lebih dari 3 Ton Emas dan Perak di Selokan Kota-kota Swiss

13 Oktober 2017 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pembuatan emas. (Foto: Reuters/Umit Bektas)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan emas. (Foto: Reuters/Umit Bektas)
ADVERTISEMENT
Sampah-sampah di selokan di Indonesia biasanya adalah dedaunan, plastik, atau benda-benda bekas pakai lainnya. Namun di Swiss, selokannya penuh dengan kandungan emas dan perak, jumlahnya lebih dari 3,4 ton!
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, kandungan logam mulia ini dilaporkan oleh para peneliti pemerintah pada Kamis (12/10). Menurut mereka tahun lalu, terdeteksi 3 ton perak dan 43 kg emas di selokan dan saluran pengolahan air bersih. Jika diuangkan, jumlahnya mencapai 3 juta franc Swiss, lebih dari Rp 56 miliar.
Tapi jangan harap emas-emas ini dalam bentuk perhiasan seperti gelang, cincin, atau kalung. Para peneliti mengingatkan bahwa kandungan logam mulia sangat kecil, dalam bentuk partikel-partikel. Emas dan perak ini adalah limbah dari industri farmasi, kimia, atau pabrik jam tangan mewah.
"Anda mendengar soal pria atau wanita yang marah dan membuang perhiasan ke toilet, tapi sayangnya kami tidak menemukan cincin," kata seorang peneliti Bas Vriens.
ADVERTISEMENT
"Kadar emas atau perak sangat kecil, dalam mikrogram, atau bahkan nanogram, tapi jika dijumlahkan cukup besar," lanjut Vriens.
Peneliti juga mengatakan upaya mengumpulkan emas dan perak di selokan untuk dilebur kembali dianggap tidak efektif dan terlalu memakan banyak biaya.
Kandungan emas terbanyak ditemukan di selokan kota Jura. Di kota ini memang banyak pembuat jam tangan yang menghiasi produk mewah mereka dengan emas. Begitu juga di wilayah Ticino karena banyak tempat pemurnian emas.
Para peneliti juga menemukan kandungan logam langka seperti gadolinium.
Ini bukan kali pertama kekayaan Swiss tersangkut di selokan. Bulan lalu, polisi menemukan dua toilet yang tersumbat uang kertas senilai lebih dari Rp 1,5 miliar.