news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Donald Trump Ingin Persenjatai Guru untuk Cegah Penembakan di Sekolah

22 Februari 2018 9:29 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump memegang senjata. (Foto: Richard Ellis/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump memegang senjata. (Foto: Richard Ellis/Getty Images)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut salah satu solusi mencegah penembakan di sekolah adalah mempersenjatai guru. Dengan cara ini, para pelaku penembakan tidak akan bisa merenggut banyak nyawa seperti insiden di Florida pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan selama satu jam di Gedung Putih pada Rabu (21/2) antara Trump dan para siswa yang selamat dalam penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland. Sebanyak 17 orang tewas dalam penembakan pada 14 Februari itu.
Menurut Trump, jika guru dan penjaga sekolah dipersenjatai, pelaku penembakan akan pikir dua kali untuk beraksi. Jika pun nekat beraksi, dia akan dengan cepat dilumpuhkan oleh para guru yang bersenjata.
"Jika ada guru yang terbiasa dengan senjata api, mereka bisa menghentikan serangan dengan cepat. Ini hanya untuk orang yang terbiasa memegang senapan, dan dibawa secara tertutup," ujar Trump.
Menurut Trump, sekolah bisa mempersenjatai sekitar 20 persen guru untuk mencegah penembakan. Nantinya guru-guru ini akan mendapatkan pelatihan menembak. Dengan ini, maka tidak ada lagi zona bebas senjata di sekolah, karena guru punya senapan.
ADVERTISEMENT
"Zona bebas senjata hanya untuk maniak -- karena mereka semua pengecut," kata Trump.
Pemakaman korban penembakan Florida (Foto: REUTERS/Jonathan Drake)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman korban penembakan Florida (Foto: REUTERS/Jonathan Drake)
Pelaku penembakan adalah Nikolaz Cruz, mantan siswa di sekolah tersebut. Dia beraksi dengan senapan serbu semi-otomatis AR-15 yang dibelinya secara legal di toko-toko senjata.
Peristiwa ini menambah panjang penembakan di sekolah AS. Salah satu yang terparah adalah penembakan SD Sandy Hook, Connecticut, pada 2012 lalu, menewaskan 27 orang.
Sebenarnya wacana mempersenjatai guru telah muncul sejak insiden Sandy Hook. Ketika itu, asosiasi produsen senjata NRA menyambut baik wacana tersebut. Mereka bahkan merekomendasikan lebih banyak senjata bagi penjaga dan guru di sekolah.
NRA dikenal sebagai salah satu pendukung Trump dan Partai Republik dalam pemilu 2016. Berkat lobi NRA, upaya pengendalian senjata di AS selalu menemui jalan buntu.
ADVERTISEMENT