Hacker Berhasil Curi Dokumen Jet Tempur Australia

12 Oktober 2017 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin (Foto: Dok. US Air Force)
zoom-in-whitePerbesar
Jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin (Foto: Dok. US Air Force)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hacker berhasil mencuri dokumen soal teknologi jet tempur dan perangkat militer Australia. Dokumen ini dibobol dari jaringan perusahaan kontraktor militer Australia pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Menteri Industri Pertahanan Australia Christopher Pyne, Kamis (12/10), sekitar 30 gigabit informasi non-rahasia soal program Jet Tempur Gabungan Australia dan pesawat mata-mata P-8 Poseidon telah dicuri hacker.
Australia sebelumnya menyepakati pembelian 72 jet tempur dari perusahaan Amerika Serikat Lockheed Martin Corp.
"Beruntung data yang dicuri adalah data komersial, bukan data militer. Ini bukan dokumen rahasia. Saya tidak tahu siapa yang melakukannya," kata Pyne dikutip dari Reuters.
Menurut Mitchell Clarke, pejabat badan intelijen Australia, ASD, selain soal jet tempur, dokumen yang dicuri berisi informasi soal bom pintar, pesawat patroli maritim, dan beberapa kapal perang.
Clarke mengatakan, hacker itu mengakses jaringan komputer kontraktor militer Australia selama lima bulan pada 2016. Cara hacker yang "metodis, perlahan, dan tidak tergesa-gesa" menunjukkan ada aktor negara yang berada di balik peretasan ini.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Pusat Keamanan Siber Australia (ACSC) mengatakan industri pertahanan adalah target utama serangan hacker. Hingga 30 Juni lalu, ACSC telah merespons 734 serangan siber terhadap sistem di Australia.
Tahun 2016 lalu, ACSC melaporkan telah menangani 1.095 serangan siber dalam waktu 18 bulan. Termasuk di antaranya adalah penyusupan peretas intel asing di biro cuaca Australia.