Ilmuwan AS Kembangkan Rahim Buatan untuk Bayi Prematur

27 April 2017 15:26 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi rahim. (Foto: REUTERS)
Para ilmuwan di Amerika Serikat berhasil mengembangkan rahim buatan lengkap dengan air ketuban untuk perawatan bayi yang sangat prematur. Uji coba rahim buatan ini berhasil membuat janin domba prematur bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip Reuters, hasil penelitian yang dirilis di jurnal Nature Communications Selasa lalu menunjukkan sebuah Rahim buatan berbentuk kantung yang menyerupai uterus, berisi cairan yang berfungsi seperti air ketuban.
Domba prematur yang menjadi kelinci percobaan berhasil mengembangkan paru-paru dan organ tubuh lainnya dalam rahim buatan itu.
Sekitar 30 ribu bayi di Amerika Serikat lahir prematur, berusia antara 23 dan 26 minggu masa kehamilan. Di usia itu, bayi hanya berbobot 500 gram, paru-parunya belum mampu menghirup udara dan peluang hidupnya tipis.
Ilustrasi hamil (Foto: Thinkstock)
Angka kematian bayi prematur mencapai 70 persen, dan mereka yang selamat biasanya mengalami disabilitas permanen.
Menurut Alan Flake, ahli bedah di Rumah Sakit Anak Philadelphia yang memimpin penelitian ini, bayi prematur masih memerlukan rahim untuk tumbuh kembang sempurna.
ADVERTISEMENT
Rahim buatan tim Flake telah dikembangkan dalam tiga tahun terakhir. Ada empat purwarupa yang sebelumnya digarap oleh para ilmuwan ini.
Purwarupa awal berbentuk inkubator kaca lalu berkembang menjadi kantung rahim. Domba dipilih karena memiliki organ tubuh dan perkembangan janin yang hampir sama dengan manusia.
Sistem dalam rahim buatan persis seperti uterus, yaitu mengantarkan nutrisi dan gizi bagi janin.
Bayi yang terlahir prematur (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
Darah berisi oksigen dipompa ke jantung janin domba melalui tali pusat menggunakan alat pernafasan oxygenator yang berfungsi seperti plasenta, yaitu mengatur aliran keluar masuk oksigen dan karbondioksida.
Diharapkan rahim buatan ini bisa menampung bayi selama 28 minggu, sampai organ-organ tubuh mereka berkembang sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Tim ilmuwan AS akan menyempurnakan sistem ini dan membuatnya dalam ukuran kecil untuk janin manusia.
Flake mengatakan butuh waktu 10 tahun hingga rahim buatan sempurna pengembangannya. Alat ini diharapkan menjadi revolusi dalam teknologi penanganan bayi prematur, tidak lagi di inkubator melainkan di lingkungan yang serupa dengan rahim ibu mereka.
"Penelitian ini bisa menciptakan standar baru untuk perawatan bayi prematur ekstrem," kata Flake.