Israel Larang Pria di Bawah 50 Tahun Salat Jumat di Masjidil Aqsa

21 Juli 2017 14:13 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Protes Penutupan Masjid Al Aqsa (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Protes Penutupan Masjid Al Aqsa (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
ADVERTISEMENT
Israel mengabaikan protes warga Palestina untuk membongkar detektor logam dan membebaskan akses ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Israel kini malah melarang pria di bawah 50 tahun untuk salat masjid di tempat suci umat Islam itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip media Turki, Daily Sabah, larangan ini disampaikan kepolisian Israel pada Jumat (21/7). Akibatnya, para pria Palestina terpaksa salat di luar kompleks Kota Tua yang memuat Masjidil Aqsa di dalamnya.
"Pintu masuk ke Kota Tua dan Kuil Gunung akan dibatasi hanya untuk pria berusia 50 tahun atau di bawahnya. Wanita semua umur diizinkan masuk," ujar kepolisian Israel.
Langkah Israel ini sudah barang tentu tidak akan menurunkan ketegangan di kompleks Al-Aqsa dalam sepekan terakhir. Israel menutup masjid suci ketiga umat Islam itu setelah pembunuhan dua polisi Israel.
Protes Penutupan Masjid Al Aqsa (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Protes Penutupan Masjid Al Aqsa (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
Israel kemudian memasang alat detektor logam di pintu masuk dan meningkatkan keamanan di Masjidil Aqsa. Rakyat Palestina geram dan menggelar protes setiap harinya di komplek Masjidil Aqsa.
ADVERTISEMENT
Mereka juga memilih salat di luar Masjidil Aqsa ketimbang harus patuh pada Israel. Hal ini sesuai dengan seruan para tokoh Islam.
Pada aksi protes Kamis, polisi Israel menembakkan peluru karet, gas air mata, dan granat kejut untuk membubarkan massa. Imam Masjidil Syaikh Ikrima Sabri ikut terluka oleh tembakan Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 37 orang terluka akibat peluru karet, tiga di antaranya luka serius.