news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Israel Mengaku Jalin Komunikasi Rahasia dengan Arab Saudi

20 November 2017 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di kantornya (Foto: Baz Ratner/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di kantornya (Foto: Baz Ratner/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pejabat Israel mengatakan negaranya menjalin komunikasi rahasia dengan Arab Saudi. Rahasia, karena sejatinya Saudi telah memutuskan seluruh hubungan dengan Israel yang telah menjajah Palestina dan mengincar Masjidil Aqsa.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi Israel Yuval Steinitz dalam wawancara dengan Army Radio, seperti diberitakan Reuters, Minggu (19/11). Dia mengatakan, hubungan tersebut disembunyikan dari negara-negara Arab dan mayoritas Islam lainnya atas permintaan Saudi.
"Kami punya hubungan yang dirahasiakan dari negara-negara Muslim dan Arab," ujar Steinitz.
"Pihak lain [Saudi] yang ingin merahasiakan hubungan ini. Kami, biasanya, tidak ada masalah, tapi kami menghormati permintaan pihak lain, saat hubungan terbina, entah dengan Arab Saudi atau negara-negara Arab atau Muslim lainnya, dan banyak lagi...tapi kami biasanya merahasiakan," lanjut dia.
Belum ada komentar resmi dari pemerintah Israel terkait pengakuan Steinitz tersebut. Kerajaan Saudi juga belum menanggapi secara resmi, namun Menteri Luar Negeri Saudi Adel Jubeir membantahnya, mengatakan seluruh hubungan dengan Israel masih terputus sampai Netanyahu memenuhi inisiatif perdamaian yang diadopsi Liga Arab pada 2002.
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
"Kami selalu mengatakan jika konflik Israel-Palestina diselesaikan dengan dasar inisiatif perdamaian Arab, Israel akan menikmati hubungan ekonomi, politik, diplomatik yang normal dengan seluruh negara Arab. Sebelum itu terjadi, kami tidak punya hubungan dengan Israel," ujar Jubeir.
ADVERTISEMENT
Inisiatif perdamaian Arab mencakup hengkangnya Israel dari tanah Palestina yang dicaplok pada perang 1967, termasuk Yerusalem Timur.
Musuh Bersama
Ini bukan kali pertama isu komunikasi Saudi-Israel muncul. Sebelumnya sudah banyak pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengatakan mereka bertukar informasi dengan negara-negara Arab "dengan berbagai cara dan tingkatan".
Pejabat Israel lain mengatakan komunikasi terjalin karena mereka punya musuh bersama, yaitu Iran. Baik Israel dan Saudi menganggap Iran adalah ancaman di kawasan.
Israel takut dinuklir oleh Iran, sementara Saudi menganggap Iran tengah memperluas pengaruhnya di Timur Tengah dengan turut campur dalam berbagai konflik, terutama di Suriah dan Yaman.
September lalu, Israel Radio melaporkan Putra Mahkota Sauci Mohammed bin Salman diam-diam bertemu dengan pejabat Israel. Hal ini memicu bantahan keras dari pemerintah di Riyadh.
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, panglima militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eizenkot kepada koran berbahasa Arab mengatakan Israel dan Saudi punya kepentingan bersama untuk meredam Iran. Israel, lanjut dia, siap berbagi informasi terkait Iran.
Menurut Hussein Ibish, ahli Timur Tengah di lembaga think-tank Arab Gulf States Institute di Washington, Amerika Serikat, hubungan Saudi-Israel tidak terlalu mengejutkan karena kedua negara punya ancaman yang sama.
Namun dia mewanti-wanti bahwa pejabat Israel kadang melebih-lebihkan hubungan tersebut demi "memperkecil dampak yang harus dibayar, terutama dalam isu Palestina, untuk meningkatkan hubungan strategis dengan negara-negara Arab."