Kim Jong Un Sebut Donald Trump "Anjing" dan "Keterbelakangan Mental"

22 September 2017 9:29 WIB
Kim Jong Un dan Donald Trump. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un dan Donald Trump. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Kim Jong Un marah besar atas pidato Donald Trump di Sidang Umum PBB yang dianggap menghina dan menyudutkan Korea Utara. Murkanya semakin menjadi ketika Trump kembali menjatuhkan sanksi terhadap Korut atas program nuklir mereka.
ADVERTISEMENT
Kemarahan Kim terlihat jelas dari bahasa yang digunakan dalam pernyataan tertulis pada Jumat (22/9), seperti dikutip Reuters. Kim menyebut Donald Trump "anjing", "keterbelakangan mental", dan "dotard" -- yang menurut kamus Oxford berarti lansia yang lemah dan pikun.
"Sikap keterbelakangan mental presiden AS yang secara terbuka di arena PBB menyampaikan keinginan yang tidak etis untuk 'menghancurkan sepenuhnya' negara berdaulat, di luar batas ancaman untuk mengubah rezim atau merombak sistem sosial," ujar Kim Jong Un.
Menurut Kim, bahasa yang dipilih Trump dalam pidato itu sangat buruk dan tidak menunjukkan penghormatan terhadap pemimpin negara lain. Betapa tidak, Trump menyebut Kim "manusia roket dalam misi bunuh diri" karena terus mengabaikan peringatan dunia soal larangan mengembangkan senjata nuklir.
Kim Jong Un dan senjata nuklir Korea Utara (Foto: North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un dan senjata nuklir Korea Utara (Foto: North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)/Reuters)
Selain itu, Trump mengancam akan "menghancurkan sepenuhnya" Korut jika AS dan sekutunya diserang oleh rudal-rudal Pyongyang. Menurut Kim, Trump bukannya membantu menurunkan ketegangan malah mengucapkan kata-kata yang "kasar dan tidak pernah dilontarkan oleh para pendahulunya."
ADVERTISEMENT
"Anjing yang ketakutan menggonggong lebih keras," ujar Kim.
Ketegangan di Semenanjung Korea terjadi setelah Korut dua kali melepaskan rudal melintasi wilayah Jepang. Korut juga melakukan uji coba bom hidrogen, yang daya ledaknya lebih dahsyat dari bom atom.
Donald Trump pada Kamis (21/9) menandatangani sanksi terbaru untuk Pyongyang yang mengincar pengapalan dan jaringan perdagangan Korut. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB memberikan sanksi dan embargo baru untuk industri tekstil dan minyak mentah Korut.
Sanksi dan embargo ini bertujuan untuk menguras sumber pemasukan Korut yang digunakan untuk membiayai program nuklir dan rudal balistik mereka.
Kim mengatakan negaranya tidak takut akan ancaman Trump. Bahkan dia mengancam balik akan membuat Trump membayar setiap ucapan yang dia lontarkan untuk Korut.
ADVERTISEMENT
"Saya tentu saja dan pasti akan menjinakkan orang tua pikun AS yang memiliki keterbelakangan mental itu dengan tembakan," ujar Kim.