Kisah Pembelotan Tentara Korut, Nekad Lari Sambil Dihujani Peluru

14 November 2017 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Korea Utara (Foto: Hong Ki-won/Yonhap via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Korea Utara (Foto: Hong Ki-won/Yonhap via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Seorang tentara Korea Utara rela mempertaruhkan nyawa demi keluar dari negara komunis itu. Dia lari sekencangnya ke Korea Selatan, dihujani tembakan dari rekannya sesama tentara, lalu tersungkur dengan luka tembak di sekujur tubuh.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (13/11) tentara Korsel menemukan pembelot ini terkapar di perbatasan desa gencatan senjata Panmunjom sisi Korea Selatan. Dia berhasil tiba di negara tetangga, walau hampir saja tewas.
Diberitakan AFP yang mengutip pernyataan Komando PBB (UNC) di Korsel, Selasa (14/11), pembelot itu sebelumnya berkendara mendekati perbatasan yang dijaga ketat tentara Korut.
Daerah itu adalah wilayah demarkasi kedua negara. Namun tidak seperti perbatasan lainnya, Panmunjom tidak dipenuhi kawat berduri dan ranjau darat, hanya dibatasi beton.
"Dia lalu keluar kendaraan dan berlari ke arah Selatan melewati perbatasan, tentara lain di Korut menembakinya," tulis UNC.
Tentara Korea Utara (Foto: REUTERS/Jacky Chen)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Korea Utara (Foto: REUTERS/Jacky Chen)
Setelah masuk wilayah Korsel, tentara ini berlindung di balik sebuah bangunan. Dia ditemukan pingsan terkubur dedaunan kering. Untuk menggapainya, tiga tentara Korsel harus merangkak agar tidak ditembaki.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Kepala Staf Gabungan Korsel, saat itu tentara Korut setidaknya menembakkan 40 peluru ke arah pembelot tersebut. Dia langsung diterbangkan ke rumah sakit menggunakan helikopter UNC dengan banyak luka tembak, yang paling parah ada di bagian perutnya.
"Ada enam luka tembak di tubuhnya, dan peluru yang tembus di perutnya adalah yang paling parah," kata dokter yang menanganinya, Lee Cook-Jong.
Tidak disebut identitas dan pangkat pembelot kali ini. Namun dia disinyalir bukan anggota pasukan khusus Korut yang memang ditugaskan berjaga di perbatasan tersebut. Pasukan di perbatasan adalah tentara terpilih yang punya kesetiaan tidak terbatas untuk rezim Kim Jong Un.
Lencana tentara Korea Utara (Foto: REUTERS/KCNA)
zoom-in-whitePerbesar
Lencana tentara Korea Utara (Foto: REUTERS/KCNA)
Pembelotan tentara Korut memang biasa terjadi, namun jarang yang lari di jalur demarkasi ini. Pasalnya daerah ini adalah tempat wisata. Beruntung peristiwa terjadi di hari Senin, saat Panmunjom ditutup untuk wisatawan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kasus berdarah yang terkenal di Panmunjom. Pada 1984, warga Soviet berlari dari Korut ke Panmunjom, memicu baku tembak antara kedua tentara, menewaskan dan melukai beberapa orang.
Pada 1976, tentara Korut membunuh dua tentara AS dengan kapak di Panmunjom setelah sebelumnya cekcok soal penebangan pohon.