Melalui Pembangunan Rumah Sakit, RI Dorong Rekonsiliasi di Rakhine

4 September 2017 10:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memantau pembangunan rumah sakit di negara bagian Rakhine, Myanmar. Pembangunan rumah sakit Indonesia ini diharapkan selain membantu para pasien, juga memicu rekonsiliasi antara masyarakat Muslim Rohingya dengan warga Rakhine yang mayoritas Buddha.
ADVERTISEMENT
Retno bertolak ke Myanmar pada Minggu sore (3/9) hari ini, Senin (4/9) dia tiba di Naypyitaw untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan penasihat pemerintah Aung San Suu Kyi, komandan militer Myanmar Min Aung Hlaing, Menteri pada kantor Presiden, U Kyaw Tint Swe, dan penasihat keamanan nasional, U Thaung Tun, membahas konflik berdarah di Rakhine.
Menurut pernyataan Kemlu RI, sebelum melakukan pertemuan itu Retno memantau perkembangan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myauk U, Rakhine, yang kini memasuki tahap kedua.
“Pembangunan tahap pertama Rumah Sakit Indonesia telah selesai dilakukan. Tahap Pertama ini meliputi pengurukan tanah sehingga rumah sakit tersebut tidak rentan terhadap banjir serta pembangunan pagar," ujar Retno.
Pembangunan Rumah Sakit Indonesia saat ini masuk ke tahap II, yaitu pembangunan ruang dokter dan perawat. Rencananya pembangunan ini akan selesai dalam waktu dua bulan. Setelah itu, tahap III akan dilakukan, pembangunan gedung utama rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Retno mengatakan, rumah sakit Indonesia berada di lahan seluas 8.000 meter persegi. Luas bangunan rumah sakit itu sendiri mencapai lebih dari 1.000 meter persegi.
Pembangunan rumah sakit ini dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor dan pekerja Myanmar, terdiri dari orang Rakhine dan Muslim. Dengan cara ini, Retno berharap masyarakat Rakhine dapat bahu membahu dengan Muslim dan tercipta rekonsiliasi.
"Melalui pembangunan rumah sakit ini sekaligus proses rekonsiliasi, ketegangan komunal dapat diturunkan melalui kegiatan ekonomi pembangunan rumah sakit," kata Retno.
Retno adalah Menlu pertama yang mengunjungi Myanmar sejak konflik kembali pecah di Rakhine dua pekan lalu, mengorbankan banyak warga etnis minoritas Muslim Rohingya.
Ratusan warga Rohingya tewas, puluhan ribu mengungsi ke Bangladesh setelah desa-desa mereka dibakar tentara Myanmar. Pemerintah Myanmar beralasan, operasi militer dilakukan setelah pos-pos tentara diserbut militan pemberontak ARSA.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Retno untuk menyerukan pemerintah Aung San Suu Kyi menghentikan kekerasan di Rakhine dan memberikan perlindungan keamanan secara inklusif, memulihkan keamanan serta menghormati hak asasi manusia masyarakat di Rakhine, seperti yang sebelumnya telah diserukan pemerintah Indonesia.