Menhan Mattis Janji Bantu Cabut Sanksi AS untuk Kopassus

23 Januari 2018 13:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ryamizard Ryacudu dan James Mattis (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ryamizard Ryacudu dan James Mattis (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis berjanji akan membantu agar pemerintah Donald Trump mencabut sanksi untuk Kopassus. Hal ini disampaikan Mattis dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Kopassus menerima sanksi dari Amerika Serikat. Beliau akan berusaha agar itu dicabut," kata Ryamizard usai pertemuannya dengan Mattis pagi ini di Kementerian Pertahanan RI, Selasa (23/1).
Militer Indonesia telah beberapa kali mendapatkan sanksi dan embargo dari AS. Salah satunya akibat tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah konflik seperti Papua dan Timor Leste.
Beberapa sanksi dan embargo telah dicabut seiring membaiknya hubungan kedua negara. Namun menurut Ryamizard, sanksi AS masih belum dicabut untuk Kopassus.
"Dari dulu ada sanksi, Kopassus enggak boleh ke situ [AS] dan lain-lain. Dia [Mattis] akan berusaha mencabut itu," kata Ryamizard.
"Latihan tidak bisa bersama-sama, dia janji akan membuka lagi," kata dia lagi.
Kopassus di HUT ke-72 TNI  (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kopassus di HUT ke-72 TNI (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Ryamizard yakin Mattis akan memenuhi janjinya tersebut. Menurut Ryamizard, Ryamizard salah satu menteri yang paling didengarkan oleh Presiden Donald Trump.
ADVERTISEMENT
"Walau Trump keras, tapi dia [Mattis] orang yang bisa dipercaya, paling didengar di sana. Walau sebagai tentara dia keras, tapi dia bijak, maka akan didengarkan. Dia sudah janji," kata Ryamizard.
Dalam pertemuan antara Ryamizard dan Mattis dibahas rencana peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara. Salah satunya adalah andil AS dalam pemberantasan terorisme ISIS di Asia.
AS menurut Ryamizard akan membantu dengan peralatan canggihnya untuk memuluskan misi intelijen Our Eyes untuk mendeteksi pergerakan teroris dari Filipina Selatan ke Malaysia dan Indonesia.