news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menikmati Senandung Orkestra dalam "Telur di Tengah Danau" Beijing

28 Oktober 2017 6:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beijing National Centre for the Performing Arts (Foto: Instagram @lapetitefrench_)
zoom-in-whitePerbesar
Beijing National Centre for the Performing Arts (Foto: Instagram @lapetitefrench_)
ADVERTISEMENT
Bagi Anda para wisatawan di Beijing, bisa dipastikan kelelahan setelah seharian menjelajahi Forbidden City dan Lapangan Tiananmen yang sangat luas itu. Untuk melepaskan ketegangan urat kaki dan pikiran, tidak ada salahnya mendengarkan senandung orkestra.
ADVERTISEMENT
Lokasinya hanya selemparan batu dari lapangan Tiananmen. Tepat di belakang Great Hall of The People berdirilah sebuah bangunan bernama The National Centre for Performing Arts (NCPA). Di tempat inilah berbagai kegiatan seni pertunjukan ditampilkan.
Beijing National Centre for the Performing Arts (Foto: Instagram @belleliu87)
zoom-in-whitePerbesar
Beijing National Centre for the Performing Arts (Foto: Instagram @belleliu87)
kumparan pada Jumat (27/10) berkesempatan menyambangi bangunan yang unik ini. Bentuk bangunannya bulat, dikelilingi oleh danau buatan. Persis seperti telur yang terendam air.
Di hari kumparan datang, ada sebuah pertunjukan yang dinantikan banyak orang. Orkestra kebanggaan rakyat China, China National Symphony Orchestra, akan tampil membawakan dua aransemen yang cantik. Hampir 1.000 orang memadati ruang teater untuk menyaksikan penampilan mereka.
National Centre for Performing Arts, Beijing (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
National Centre for Performing Arts, Beijing (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
Bertajuk "Romantic Dialogue - Symphonic Concert", orkestra berusia 61 tahun yang dipimpin oleh konduktur Maestro Li Xincao ini mampu membuat penonton lengket di kursi mereka selama satu jam.
ADVERTISEMENT
Konser ini juga menghadirkan violinist langganan peraih penghargaan musik di China, Chen Yi. Kelincahan jari Chen Yi menari, dipadukan dengan kompaknya orkestra Maestro Li dalam membawakan aransemen yang syahdu, seakan bikin pegal di kaki sementara sirna.
Beberapa penonton yang barangkali baru sekali ini menonton orkestra tidak bisa menahan diri untuk tidak bertepuk tangan -saking kagumnya-, padahal lagu belum kelar dibawakan. Hal ini membuat Maestro Li memberi tanda agar penonton diam.
Telur di Tengah Danau
Sulit rasanya untuk tidak mengagumi bangunan tempat orkestra itu diadakan. NCPA adalah sebuah mahakarya arsitektur di China, dengan bentuknya yang super-tidak biasa.
National Centre for Performing Arts, Beijing (Foto: Flickr/Garrett Ziegler)
zoom-in-whitePerbesar
National Centre for Performing Arts, Beijing (Foto: Flickr/Garrett Ziegler)
Menurut situs resmi NCPA, kubah yang berbentuk seperti telur terbuat dari titanium dan kaca, dikelilingi oleh danau buatan dan lahan hijau yang luas.
ADVERTISEMENT
Luas telurnya mencapai 212 meter dari timur ke barat, dan 144 meter dari utara ke selatan. Tingginya 46 meter. Danau buatan di sekelilingnya punya luas 35.500 meter persegi. Sementara lahan hijau bertabur bunga yang melingkari bangunan punya luas 39 ribu meter persegi.
Saat kumparan tiba di malam hari, bangunan yang dirancang oleh arsitek Prancis, Paul Andreu, itu kian cantik diterangi lampu warna-warni. Pantulan cahaya kubah menciptakan bayangan simetris yang bergelombang di air, indah nian.
National Centre for Performing Arts, Beijing (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
National Centre for Performing Arts, Beijing (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
Rampung dibangun pada 2001, NCPA punya tiga ruang penampilan yang digunakan untuk pertunjukan drama, musik, dan tari, masing-masing mampu menampung lebih dari 1.000 orang.
Nikmati sajalah
Para penonton masuk ke bangunan itu menuju bagian bawah NCPA, air di atasnya. Di siang hari, matahari akan terpantul di air dan masuk ke koridor utama di pintu utara, menghadirkan pemandangan yang menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Untuk menyaksikan penampilan China National Symphony Orchestra malam itu, penonton harus rogoh kocek 350 yuan, setara Rp 720 ribu. Sekitar 20 menit sebelum pertunjukan dimulai, penonton baru boleh masuk.
National Centre for Performing Arts, Beijing (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
National Centre for Performing Arts, Beijing (Foto: Denny Armandhanu/kumparan)
Pengamatan kumparan, antrean panjang penonton mengular di bagian pemeriksaan keamanan. Tidak boleh membawa air minum, makanan, dan kamera profesional ke dalam ruang teater.
Ponsel pun tidak boleh digunakan ketika pertunjukan berlangsung. Petugas akan menunjuk pelanggarnya dengan sinar laser agar segera mengantungi ponselnya. Memang dasar penonton yang bandel atau gatel ingin mengabadikan orkestra, petugas beberapa kali harus menertibkan mereka. Sinar-sinar laser merah terlihat merayap-rayap di ponsel penonton yang nakal.
Intinya, jangan makan, minum, atau main ponsel, di ruang teater ini. Dengarkan dan nikmati sajalah alunan musik orkestra yang dimainkan.
ADVERTISEMENT
Laporan: Denny Armandhanu dari Beijing, China