Presiden Donald Trump Retweet Video Propaganda Anti Islam

30 November 2017 9:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump lagi-lagi memicu kontroversi. Kali ini, dia meretweet video propaganda anti-Islam dari akun Twitter milik salah satu pemimpin kelompok sayap kanan ekstrem Inggris.
ADVERTISEMENT
Tidak tanggung-tanggung, Trump meretweet tiga video anti-Islam dari akun Jayda Fransen, wakil pemimpin partai fasis di Inggris, Britain First. Fransen sendiri awal bulan ini diganjar denda oleh pengadilan Inggris karena melecehkan seorang wanita Muslim.
Video-video yang diretweet Trump menggambarkan para pemuda Muslim memukuli seorang remaja di atas atap gedung hingga tewas, seorang remaja Muslim memukuli pria bertongkat, dan penghancuran patung Bunda Maria.
Trump tidak menyebutkan apa-apa dalam retweetnya, namun tindakan ini dianggap menggambarkan pandangan dia soal imigran Muslim di Amerika. Berkali-kali Trump mencoba melarang imigran dari negara Muslim datang ke negaranya, tapi selalu dijegal oleh pengadilan.
Donald Trump meretweet video anti-Islam (Foto: Screencapture Twitter Donald Trump)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump meretweet video anti-Islam (Foto: Screencapture Twitter Donald Trump)
Retweet ini memicu kecaman dari banyak orang, termasuk organisasi Muslim AS dan anggota Kongres, baik dari Amerika maupun Inggris. Menurut mereka, tindakan Trump yang memiliki 44 juta follower di Twitter hanya akan semakin memicu ekstremisme sayap kanan.
ADVERTISEMENT
"Konten seperti ini adalah mesin yang menggerakkan kelompok ekstremis yang meyakini presiden berada di pihak mereka," kata lembaga pengamat ekstremisme The Anti-Defamation League.
Perdana Menteri Inggris Theresa May bahkan ikut mengecam kelakuan Trump. "Adalah sebuah kesalahan jika presiden melakukan ini," kata juru bicara May.
"Britain First ingin memecah belah masyarakat dengan menggunakan narasi penuh kebohongan dan memicu ketegangan. Mereka menyebabkan keresahan." lanjut dia.
Trump menanggapi komentar May ini dengan dingin. Dia mengatakan seharusnya May lebih fokus pada terorisme Islam radikal di negaranya. Bukan mengurusi Amerika.
Pihak Gedung Putih sementara itu berusaha mencari pembenaran. Juru bicara Trump, Sarah Sanders, mengatakan tujuan Trump me-retweet video itu adalah mengingatkan adanya peningkatan masalah keamanan. Jangan sampai, kata Sanders, imigran yang datang ke AS membawa ancaman.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berbicara soal isi videonya. Ancamannya nyata dan itu yang ingin presiden sampaikan, yaitu pentingnya keamanan nasional, pentingnya anggaran militer, dan itu kenyataan, tidak ada yang palsu dari hal ini," kata Sanders.
Tidak ada yang palsu, yang benar?
Menurut Ilhan Cagri dari lembaga Muslim Public Affairs Council di AS, kebanyakan video propaganda itu adalah video lama, umurnya sudah bertahun-tahun lampau, terjadi di negara lain, dan terkadang bukan penggambaran dari sikap kebencian Muslim terhadap kelompok lain.
"Video itu usianya sudah tua, tujuannya untuk memicu ketakutan terhadap Muslim dan Islam dan memicu kekerasan. Tidak ada hubungannya dengan praktik agama Islam sendiri," ujar Cagri.
Soal video pemukulan di atap gedung, peristiwa itu terjadi di Mesir pada 2013. Itu adalah perkelahian antara pendukung presiden terguling Mohammed Mursi dan beberapa orang.
ADVERTISEMENT
Video pemukulan seorang pria bertongkat oleh orang yang disebut "imigran Muslim" terjadi di Belanda. Bahkan Kedutaan Besar Belanda di AS sendiri yang mengoreksinya, mengatakan pelaku dalam video itu adalah warga kelahiran Belanda, bukan imigran, dan telah dihukum.