Putri Obama Dikuntit dan Dilamar Seorang Pria di New York

21 April 2017 10:28 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Malia Obama. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)
Walau ayahnya sudah tidak lagi menjadi presiden Amerika Serikat, namun Malia Obama ternyata masih menjadi idola. Buktinya, dia masih jadi sasaran penguntitan para lelaki.
ADVERTISEMENT
Di New York, pasukan pengamanan Secret Service membekuk seorang pria yang menguntit Malia hingga ke kantor tempat dia magang. Tidak hanya itu, pria bernama Jair Nilton Cardoso ini juga mempermalukan putri sulung Barack Obama dan Michelle itu.
Mengutip New York Daily News pekan ini, peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 April lalu. Cardoso, pria kulit hitam berusia 30 tahun, berhasil menyusup masuk ke lantai empat gedung Tribeca, New York, tempat Malia sedang magang.
Dari luar pintu kaca, Cardoso membawa sebuah papan dan berteriak agar Malia menikahinya. Sontak saja dia langsung dibekuk Secret Service, lalu diusir setelah sebelumnya diberi ultimatum untuk tidak lagi mendekati Malia.
ADVERTISEMENT
Barack Obama dan Malia Obama. (Foto: Reuters)
Namun Cardoso keras kepala. Dua hari kemudian, dia kembali menguntit Malia di wilayah West Village, Manhattan. Lalu pada 13 April, Secret Service menghampiri apartemen Cardoso di Brooklyn dan menginterogasinya.
Dia lalu diseret ke rumah sakit karena diduga mengalami gangguan jiwa. Pada tanggal 18 April, Secret Service melaporkan Cardoso ke kepolisian. Departemen Kepolisian New York atau NYPD belum menentukan apakah Cardoso akan didakwa atas kasus penguntitan atau pelecehan.
Cardoso memang tidak memiliki catatan kriminal di New York. Namun di Washington DC, dia pernah ditangkap karena mencoba menerobos Gedung Putih.
Malia memantik perhatian media setelah ikut serta dalam gerakan aktivis menolak pembangunan jalur pipa Dakota Access pada Sundance Film Festival Januari lalu. Gadis 18 tahun ini disebut rela meninggalkan liburan bersama keluarganya di Karibia demi ikut dalam aksi itu.
ADVERTISEMENT
Belum ada pernyataan dari pihak Obama terkait kasus penguntitan ini.