Ratusan Unta Mati jadi Korban Permusuhan Saudi dan Qatar

Ilustrasi Unta (Foto: Reuters/David W Cerny)

Perseteruan antara Arab Saudi dan Qatar tidak hanya merugikan warga kedua negara, namun juga memakan korban hewan. Ratusan ekor unta dilaporkan mati akibat cekcok dua negara Teluk ini.

Dikutip dari The Independent, Selasa (11/7), unta-unta yang mati adalah milik peternak asal Qatar yang diusir dari Arab Saudi setelah pemerintah Riyadh memutus hubungan diplomatik dengan Doha bulan lalu.

Para peternak Qatar biasa mengunjungi Saudi untuk menggembalakan unta-untanya ke lahan yang lebih besar. Hewan-hewan ini mati kehausan dalam perjalanan menuju perbatasan dan penantian untuk masuk ke Qatar.

Pasalnya setiap harinya Qatar membatasi hanya beberapa ratus unta saja yang boleh melintas. Unta-unta sisanya harus menunggu di kandang tengah gurun yang panasnya bisa mencapai 50 derajat Celcius sejak Ramadan.

Ilustrasi Unta (Foto: Reuters/Naseem Zeitoon)

Peternak juga membiarkan unta-untanya berkeliaran, dan sibuk mengumpulkan mereka jika tiba waktunya masuk ke perbatasan. Beberapa bangkai unta terlihat di tepi jalan.

"Saya tiba dari Arab Saudi. Saya melihat lebih dari 100 bangkai unta di jalan, dan ada ratusan unta dan domba lainnya yang berkeliaran tersesat," ujar seorang pemilik unta asal Qatar, Said Al Hajari.

Pemerintah Qatar telah bersiap menyambut unta-unta itu di perbatasan. Kementerian Lingkungan Hidup Qatar telah menampung lebih dari 8.000 unta yang diusir dari Saudi untuk diberikan air dan makanan.

Koran Qatar, The Peninsula, mengatakan pemerintah telah menurunkan dokter hewan untuk menangani unta-unta yang sakit. Menurut laporan, antara 12 ribu hingga 25 ribu hewan ternak jadi korban krisis diplomatik Qatar-Saudi.