news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Serupa Tapi Tak Sama, Ini 3 Perbedaan ISIS dan Al-Qaidah

28 November 2017 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abu Bakar Baghdadi dan Osama bin Laden (Foto: Reuters dan AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Abu Bakar Baghdadi dan Osama bin Laden (Foto: Reuters dan AFP)
ADVERTISEMENT
Seorang relawan pemberi bantuan asal Indonesia mengisahkan perpecahan yang timbul akibat ISIS di Suriah. Para pejuang Suriah yang tadinya bersatu melawan tentara Bashar al-Assad, makan satu piring, duduk satu lingkaran, tiba-tiba saling tembak lantaran beda kelompok: yang baru saja bergabung dengan ISIS dan yang menolak berbaiat kepada ISIS.
ADVERTISEMENT
"Yang tadinya kami duduk akur bersama, tiba-tiba jadi saling tembak karena beberapa orang menolak ketika disuruh berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi," ujar relawan tersebut kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Ini pemandangan di medan konflik Suriah dan Irak. Saling bunuh antara kelompok bersenjata terjadi di Suriah dan Irak. Ini yang kemudian menjadikan konflik di Suriah sangat pelik. Jika dihubungkan dengan garis yang menunjukkan siapa melawan siapa, maka hasilnya akan centang perenang, mirip benang kusut.
Tentara Al-Qaeda (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Al-Qaeda (Foto: Reuters)
Secara garis besar, pertikaian terjadi antara dua kelompok militan ternama, yaitu ISIS dan Al-Qaidah. Kedua kelompok saling mengkafirkan, menjuluki satu sama lain "Khawarij", yang berarti "pemberontak ektrem" dalam terminologi Islam.
Jika diruntut kronologi pembentukannya, ISIS memang mengakar pada al-Qaidah. Namun kedua kelompok ini berkonflik senjata di Suriah, Irak, Mesir, dan wilayah lainnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu konflik terbaru, al-Qaidah menyatakan perang dengan ISIS yang disebut membantai jemaah salat Jumat di Sinai, menewaskan lebih dari 300 orang, puluhan di antaranya anak-anak. Bahkan bagi al-Qaidah, tindakan ISIS itu biadab dan ekstrem.
Sejatinya kedua kelompok ini serupa tapi tak sama. Serupa dalam hal militansi bersenjata tapi berbeda tipis dalam beberapa hal. Berikut adalah tiga perbedaan mendasar antara ISIS dan al-Qaidah:
1. Pembentukan Negara Islam
Perbedaan paling mencolok antara ISIS dan al-Qaidah adalah soal pembentukan negara Islam atau kekhalifahan.
Al-Qaidah ingin main panjang dalam pembentukan negara Islam, cari momen-momen yang pas, sembari terus memerangi Barat di Timur Tengah dan negara-negara mereka.
Tentara Al-Qaeda. (Foto: Reuters/Feisal Omar)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Al-Qaeda. (Foto: Reuters/Feisal Omar)
Sementara ISIS ingin serba instan. Tahun 2014 mereka mengumumkan kekhalifahan dan memaksa kelompok lain menerima Baghdadi sebagai Khalifah.
ADVERTISEMENT
Dalam surat-surat Osama bin Laden yang ditemukan di persembunyiannya di Abbotabbad, Pakistan, pada 2011, pemimpin al-Qaidah ini mengungkapkan perbedaan perbedaan tersebut.
Melalui surat itu, Osama meminta para petingginya untuk menganjurkan para bawahan agar tidak terburu-buru membentuk negara Islam.
"Kalian harus meminta mereka menghindari pembentukan negara Islam untuk saat ini, tapi giatkanlah upaya menghancurkan kekuatan musuh kita dengan menyerang kedutaan besar Amerika di Afrika. Kita harus tekankan pentingnya pemilihan waktu untuk mendirikan negara Islam," tulis Osama dalam surat itu, seperti dibeberkan oleh lembaga think-tank International Peace Institute.
2. Target Sasaran
Perbedaan berikutnya adalah soal target kekerasan kedua kelompok ini. Walau sama-sama banyak menumpahkan darah orang yang tidak berdosa, tapi sasaran mereka berbeda. Ini yang kemudian memicu pertengkaran.
ADVERTISEMENT
Osama dalam suratnya meminta para pengikutnya fokus memerangi Amerika Serikat, dan melancarkan peperangan di tanah Amerika, Israel, atau Eropa. Di beberapa tempat, Osama bahkan meminta afiliasi al-Qaidah untuk menahan diri untuk tidak menyakiti sesama Muslim.
"Tolong sampaikan kepada saudara-saudara di Somalia untuk tidak menyakiti Muslim di Pasar Bakarah [Mogadishu, Somalia]," ujar Osama.
ISIS lebih serampangan. Tidak hanya menyerang pasukan asing atau warga di negara-negara Barat, mereka juga membantai Muslim yang berbeda aliran atau sekte, salah satunya kaum sufi dan para pengikut ajaran tasawuf. Warga Syiah juga jadi salah satu sasaran utama mereka.
Ayman Al Zawahiri (Foto: SITE via AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ayman Al Zawahiri (Foto: SITE via AFP)
Perbedaan ini termaktub dalam surat pemimpin al-Qaidah saat ini, Ayman al-Zawahiri kepada tokoh inspirator ISIS, Abu Musab al-Zarqai, pada 2005 lalu. Zawahiri meminta Zarqawi untuk menumbuhkan persatuan umat Islam, tidak peduli sekte, mazhab, atau manhaj mereka.
ADVERTISEMENT
Bagi Zawahiri, persatuan dan dukungan dari seluruh umat Islam, terutama di Irak, adalah penyebab utama akan terkalahkannya Amerika dan terbentuknya kekhalifahan.
"Sementara faktor sektarian dan chauvinisme, itu adalah tidak terlalu penting, dan lebih lemah," kata Zawahiri.
3. Cara Merekrut
Kedua kelompok punya banyak pengikut, tapi cara menggaet pengikut keduanya berbeda.
ISIS lebih canggih dan paham betul menggunakan alat-alat modern seperti sosial media dan aplikasi pesan untuk melancarkan propaganda. ISIS piawai membuat video yang apik nan laga dan ajakan, singkat namun membakar semangat perang.
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Video propaganda ISIS. (Foto: Dok. Istimewa)
Hasilnya, banyak orang dari seluruh dunia berdatangan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Bagi mereka yang tidak bisa datang, ISIS mendorong mereka melakukan serangan di negara sendiri. Muncullah istilah lone wolf.
ADVERTISEMENT
Sementara al-Qaidah mengandalkan cara tradisional, yaitu melalui khutbah panjang soal penegakan hukum Islam dan peperangan melawan Amerika --- tentunya sesuai interpretasi dan pemahaman mereka.
Kiranya kutipan artikel Newsweek tahun 2015 ini menggambarkan mana yang lebih ampuh:
"Mana yang Anda pikir lebih menarik bagi pemuda 18 tahun yang ingin petualangan dan kejayaan: Video keren dengan ledakan dan api dengan efek CGI, atau ceramah dua jam tentang al-Quran dari pria tua ubanan?"