Survei: Trump Presiden Paling Tidak Populer di AS

17 Juli 2017 10:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: Ghipy)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: Ghipy)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Popularitas Donald Trump terus merosot sejak dia dilantik presiden Amerika Serikat Januari lalu. Bahkan, Trump adalah presiden yang paling tidak populer dalam sejarah 70 tahun survei ini diadakan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei media Washington Post/ABC News yang dirilis Minggu (16/7), hanya ada 36 persen warga Amerika yang menyukai performanya dalam enam bulan pertama memimpin.
Popularitas Trump terus anjlok setiap kali survei serupa diadakan. Pada survei sebelumnya yang menandai 100 hari kepemimpinannya, hanya 42 persen responden yang menyukainya. Sejak saat itu, orang yang tidak menyukainya naik lima poin, menjadi 58 persen.
Kepemimpinan Trump diwarnai oleh kontroversi. Salah satunya adalah sikapnya yang anti-Islam, ditandai larangan masuk bagi warga negara-negara mayoritas Muslim. Selain itu Trump juga menuai kecaman karena menarik Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris, padahal AS adalah satu satu negara polutan terbesar di dunia.
Namun yang masih mengganggu masyarakat AS sejak kampanye presiden hingga sekarang adalah isu kedekatan Trump dengan rezim Vladimir Putin di Rusia. Pemerintah Rusia dituding membantu Trump memenangkan pemilu dengan meretas email Hillary Clinton dan para politisi Demokrat.
ADVERTISEMENT
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlo Allegri )
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlo Allegri )
Masalah terbaru terkait Rusia adalah pertemuan antara putra sulung Trump, Donald Trump Jr., dengan pengacara Rusia yang mengaku punya informasi yang akan menjatuhkan kampanye Clinton. (Baca: Terungkap, Putra Trump Bertemu Pengacara Rusia untuk Jatuhkan Clinton)
Sebanyak 63 persen responden mengatakan pertemuan itu tidak layak dilakukan, hanya 26 persen yang mendukung Trump Jr. Lebih lanjut, 60 persen responden percaya Rusia mencoba mempengaruhi pemilu presiden 2016, sementara 44 persen percaya upaya Rusia menguntungkan Trump.
Untuk kebijakan domestik, 63 persen responden lebih memilih jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin ketimbang pemotongan pajak. Setengah dari responden lebih memilih jaminan asuransi zaman Obama atau Obamacare ketimbang rencana Trump.
Dalam pengaruh global, menurut 48 persen responden merasa kepemimpinan AS di bawah Trump memudar. Sebanyak 47 persen mengaku tidak percaya Trump mampu bernegosiasi dengan pemimpin lainnya di ranah global.
ADVERTISEMENT
Beberapa jam setelah survei dirilis, Trump mengeluarkan pernyataan di Twitter, menyebut survei itu tidak akurat.
"Survei ABC/Washington Post, walau hampir 40 persen tidak buruk saat ini, adalah survei paling tidak akurat pada pemilihan umum," ujar Trump.
Survei tersebut dilakukan pada 10-13 Juli dalam bahasa Inggris dan Spanyol dengan responden sebanyak 1.001 orang, margin of error 3,5 persen.