Jadi Ayah itu Tak Mudah

Meli Latifah
Amil lembaga zakat
Konten dari Pengguna
12 November 2020 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meli Latifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbicara tentang ayah, apa sih yang ada dalam pikiranmu? Coba sejenak bayangkan wajah ayahmu. Bayangkan ayahmu saat ini sedang bekerja mencari nafkah untukmu dan keluargamu. Ayahmu sedang berada di ladang terkena teriknya sinar matahari, kotor-kotoran, bercucuran keringat. Bayangkan ayahmu yang saat ini sedang berjualan berkeliling berjalan kaki sangat jauh menjajaki dagangannya dengan penuh kucuran keringat namun belum laku dagangannya. Bayangkan ayahmu di jalanan mencari penumpang ditemani debu jalanan, asap dan polusi. Bayangkan ayahmu yang berada di kantor bekerja untuk orang lain berpikir keras untuk bisa menyelesaikan perkerjaanya dengan baik, bahkan sesekali dimarahi bosnya. Bayangkan ayahmu pergi pagi pulang petang bahkan pulang malam membanting tulangnya, memeras keringatnya untukmu dan keluargamu.
ADVERTISEMENT
Ayah memang berada tiga tingkat derajatnya di bawah ibu, hal ini karena ibu memang berperan besar dalam membesarkan anaknya, namun bukan berarti ayah tanpa pengorbanan. Peran ayah lebih terlihat pada sisi perjuangannya dalam mencari nafkah untuk keluarga. Bahkan kadang kita tak menyadari bahwa pengorbanan dan perjuangannya juga begitu besar.
1. Kita tak akan di dunia ini tanpa ayah kita. Kita tak mungkin bisa lahir dengan hanya ada ibu kita saja, tapi atas peran ayah kita juga.
2. Ayah rela pergi pagi pulang petang bahkan malam demi kita. Hal wajib yang harus dilakukan seorang ayah adalah menafkahi istri dan anaknya. Hal itulah yang membuat ia rela melakukannya, karena itu merupakan tanggung jawabnya.
ADVERTISEMENT
3. Ayah bahkan menguatkan dirinya untuk bekerja meskipun kadang kondisi fisiknya sedang tak sehat. Pernahkah kamu melihat ayahmu tetap bekerja meskipun kondisinya sebenarnya sedang sakit? Itulah dia, demi dirimu dia rela.
4. Ayah selalu melindungi kita dalam kondisi apapun. Saat kita kecil, siapapun yang mengganggu kita dan membuat kita menangis, ayah selalu ada membela dan melindungi kita. Tak ingin anaknya terluka, tak ingin anaknya tersakiti walau sedikitpun.
5. Ayah selalu memberikan kasih sayang dan cintanya sepenuh hati. Meskipun pulang kerja kondisinya yang terlihat lelah sekali tapi ia tetap memberikan waktunya untuk bisa sekedar bermain atau bercengkrama dengan kita.
6. Pengorbanannya tiada batas. Sebagai seorang ayah ia akan melakukan apapun demi kebahagiaan anaknya. Bahkan kasarnya kalo perlu nyawapun rela ia taruhkan demi anaknya. Ia selalu ingin memberikan yang terbaik. Bahkan ketika anaknya sudah dewasa pun pengorbanan itu tetap akan ayah lakukan.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyaknya perjuangan dan pengorbanan yang ayah lakukan namun ia sangat bangga dengan hal itu. Ayah bangga dan senang melaksanakan perannya tersebut. Meskipun menguras tenaga, menguras keringat, membuatnya lelah, itu tak jadi masalah baginya asalkan anak dan istrinya bisa makan, bisa hidup layak dan bahagia.
Seorang Obama pun merasakannya. Tahukah kamu siapa Obama? Ya, Mantan Presiden Amerika ini dalam pidato perpisahannya mengucapkan kalimat yang ditujukan kepada anaknya.
Dari semua hal yang pernah aku lakukan dan kerjakan, menjadi ayah kalian adalah hal yang paling membanggakan”.
Dari sekian banyak karya dan prestasinya, sebagai pengacara, senator, ketua senat, dan beberapa pekerjaan lain hingga akhirnya menjadi seorang Presiden Amerika Serikat bahkan selama dua periode bahkan disebut sebagai The Most Powerfull Man on Earth, hal yang paling membanggakan baginya adalah menjadi seorang ayah.
ADVERTISEMENT
Lalu apa yang sudah kamu lakukan untuknya? Pernahkan kamu memegang dan melihat tangannya? Betapa kasar dan tebalnya telapak tangan ayahmu. Pernahkan kamu memeluk ayahmu dan mengucapkan terima kasih padanya? Jika jawabannya jarang atau bahkan belum pernah, cobalah sesekali lakukan itu. Berikanlah perhatian padanya, karena itu yang ia butuhkan. Tidak ada salahnya memberikan kejutan-kejutan kecil padanya, seperti membawakan makanan kesukaanya sepulang kamu beraktivitas. Atau sekedar memberinya pijatan sebagai tanda bahwa kamu juga menyayanginya. Untuk kamu yang jauh dari ayah atau sudah berkeluarga dan berbeda rumah kamu bisa menelponnya atau video call meskipun hanya sekedar menanyakan kabarnya sebagai bukti bahwa kamu memperhatikannya. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas apa yang sudah ayahmu lakukan dan maaf untuk segala kesalahan yang pernah kamu lakukan. Dan yang paling penting doakanlah ayah termasuk ibumu agar mereka senantiasa diberikan kesehatan dan kemudahan dalam setiap urusannya.
ADVERTISEMENT
Bersyukurlah kamu yang mempunyai ayah, karena tak semua orang merasakan kasih sayang dari seorang ayah. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan untuk orangtuamu saat ini, sebelum kamu menyesal karena tak bisa melakukannya lagi.
Selamat Hari Ayah Nasional 12 November 2020.
Semoga semua ayah selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan perannya.
Untuk para calon ayah, bersiaplah dan belajarlah, karena jadi ayah itu tak mudah.
Meli Latifah
Center of Excellence Literasi dan Vokasi
Desa Berdaya
Rumah Zakat
Sumber:
https://yomamen.com/karena-jadi-ayah-memang-bukan-perkara-mudah/
https://www.ruangmuslimah.co/10542-empat-pengorbanan-ayah-yang-sering-tak-disadari-anaknya
https://www.hipwee.com/hubungan/8-hal-yang-harus-kamu-lakukan-di-hari-ayah-sosok-yang-selalu-mencintaimu-tanpa-kenal-lelah/