Tantangan Pemulihan Perekonomian Perbankan di Masa Pandemi

Desi Triyanti Azhari
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
7 Juli 2021 14:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Desi Triyanti Azhari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bank BRI. Foto: BRI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BRI. Foto: BRI
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, pandemi COVID-19 ini sudah masuk ke Indonesia sejak maret 2020 hingga sekarang juli 2021, sudah 1 tahun lebih. Banyak dampak dari COVID-19 tersebut, perekonomian yang hancur, dan masih banyak lagi faktor yang menghambat, salah satunya adalah ketidakpastian kapan COVID-19 ini akan hilang, atau orang-orang dapat beraktivitas seperti biasa.
ADVERTISEMENT
Perekonomian perbankan pada saat ini sedang tidak stabil, ditambah lagi dengan berbagai tantangan dalam memperbaiki ekonomi Indonesia saat ini yang sangat kacau akibat pandemi.
Ketidakpastian kapan hilangnya COVID-19 ini dapat menghambat sektor perekonomian yang ada, mengingat COVID-19 ini tidak terjadi di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia.
Justru dari itu, perlunya kita untuk strategi yang matang ke depannya, mengingat bank juga dihadapkan dengan tantangan untuk menguatkan dan juga daya saing yang semakin ketat, kompetisi di industri jasa keuangan juga semakin ketat.
Akan tetapi di masa pandemi seperti ini banyak munculnya industri jasa keuangan yang baru baik fintech atau lainnya. Hal ini memudahkan pengguna untuk memanfaatkan teknologi, akan tetapi pemanfaatan teknologi juga harus dikembangkan kembali, mengingat masih minimnya keamanan dalam rangka menghadapi ancaman cyber crime. Memaksimalkan penggunaan teknologi informasi akan memberikan kepercayaan yang tinggi terhadap nasabah. Peningkatan dalam memaksimalkan teknologi informasi di sektor perbankan harus diikuti dengan perubahan dari OJK sebagai regulator. Dan juga perlu persiapan yang tepat untuk mengubah persaingan ini, menjadi kolaborasi, sehingga dapat saling membantu dalam pemulihan perekonomian nasional.
ADVERTISEMENT