
Empat tahun yang lalu.
Aksen tidak pulang, bahkan setelah aku mengancam akan mengakhiri hubungan kami. Aku tahu dia tipe orang yang akan terus memegang impiannya, apalagi jika sudah ada jalan.
Dengan keadaan hamil muda yang selalu ditemani mual dan muntah, aku tetap berusaha mengelola kafe. Tiap weekend Hesti datang bersama Radit untuk membantu. Hesti sempat mendesak Aksen untuk pulang karena aku tampak kewalahan, namun Aksen berkukuh.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814