Kepanikan Resesi di Era Globalisasi

Dewi Anjani
Mahasiswa Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta Prodi Akuntansi
Konten dari Pengguna
24 Desember 2022 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Anjani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kenaikan ekonomi di dunia (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kenaikan ekonomi di dunia (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Dari banyak definisi resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Itu bisa terlihat dari produk domestik bruto (PDB) yang negatif. Begitu juga dengan pengangguran yang makin meningkat serta pertumbuhan ekonomi real bernilai negatif selama 2 kuartal (6 bulan) berturut-turut itu yang terjadi sekarang di negara negara Eropa dan Amerika harga barang barang di sana sudah naik dengan sangat mahal.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab resesi adalah karena adanya inflasi, cara pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan menaikkan suku bunga acuannya yaitu seberapa besar uang yang mesti kamu bayarkan ketika kamu meminjam uang. Misalnya, jika Anda meminjam 10 juta rupiah dari saya untuk membeli ponsel dan saya membayar bunga 10%, Anda harus membayar 10 juta rupiah 1 juta rupiah. Jika tingkat bunga mencapai 50%, Anda harus membayar 10 juta rupiah+5 juta rupiah artinya produk akan makin mahal makin banyak orang yang berbelanja maka makin murah harga produk tersebut.
Sekarang banyak kondisi negara di dunia itu lagi tidak bagus terutama gara-gara pandemi pada tahun 2019, inflasi, dan perang di ukraina yang menyebabkan harga komoditas naik dan banyak orang tidak bisa membelanjakan uangnya. Tetapi apakah ini semua itu berhubungan dengan suku bunga? Ya betul tetapi khususnya ini lebih berlaku untuk negara- negara di Eropa dan Amerika karena sebagian besar orang di sana membeli barang dengan utang atau pinjam uang ke bank atau dengan kartu kredit. Jadi the fed atau bank sentral Amerika harus mencari cara bagaimana mereka bisa menaikkan cukup suku bunga yang bisa mengurangi orang- orang untuk berbelanja, tetapi tidak boleh banyak banyak yang bikin orang sampai berhenti belanja sama sekali. Berita baiknya adalah resesi di Amerika kali ini tuh tidak seburuk yang sebelumnya karena angka pengangguran masih rendah dan orang-orang masih membeli barang-barang yang cukup mahal.
ADVERTISEMENT
Dan kalau di Indonesia sendiri sebenernya pertumbuhan ekonomi itu masih positif jadi ditahun ini kita belum masuk ke dalam resesi. Kalau ngomongin tahun depan kita berharap saja semoga ekonomi di Indonesia masih tetap baik baik saja karena sebenarnya ekonomi Indonesia itu itu tidak terlalu bergantung sama ekspor dan kita masih punya kekayaan agricultur yang sangat besar ditambah industri kreatif dan ekonomi digital kita masih bertumbuh.
Apa saja penyebab Resesi? Berikut ini beberapa penyebab terjadinya resesi, yaitu:
1. Guncangan Ekonomi
Guncangan ekonomi yang tiba-tiba seperti saat pandemi Covid-19 melanda dunia menjadi salah satu penyebab terjadinya resesi ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan lemahnya daya beli masyarakat akibat kesulitan keuangan.
2. Perkembangan Teknologi
ADVERTISEMENT
Resesi tidak hanya terkait dengan faktor ekonomi, tetapi juga terkait dengan perkembangan teknologi. Revolusi Industri akan melihat kecerdasan buatan (AI) dan robot menggantikan banyak pekerjaan manusia. Dalam hal ini, banyak pekerja mungkin diberhentikan dan kehilangan pekerjaan, dan resesi tidak dapat dihindari.
3. Inflasi
Pada tahun 2020 dunia mengalami resesi akibat Covid-19. Saat ini, inflasi yang tinggi akibat kenaikan harga banyak komoditas energi dapat menyebabkan resesi.
4. Deflasi
Selain inflasi, deflasi juga dapat menyebabkan resesi ekonomi. Deflasi ini ditandai dengan turunnya harga barang dan jasa. Sekilas, deflasi dapat meningkatkan daya beli masyarakat, namun deflasi yang berlebihan merugikan pemasok jasa dan barang.
5. Suku bunga tinggi
Karena inflasi yang cepat, bank sentral menaikkan suku bunga. Masalahnya, kedua hal tersebut bisa diperparah dengan merosotnya daya beli dan memicu resesi.
ADVERTISEMENT
Imbasnya aktivitas ekonomi mulai terganggu dan berakibat pada pelemahan daya beli serta perlambatan ekonomi. Lalu apa saja sih dampak dari resesi ekonomi itu?
1. Negara mengalami perlambatan ekonomi.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan sektor riil mengalami penurunan kapasitas produksinya, sehingga sering terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) bahkan beberapa perusahaan menutup operasinya dan berhenti beroperasi.
2. Kinerja instrumen investasi melemah
Penurunan kendaraan investasi mendorong investor untuk menempatkan uang mereka di tempat yang aman.
3. Perekonomian makin sulit
Perekonomian yang terkesan sulit, sehingga memengaruhi daya beli masyarakat karena mereka lebih selektif dengan uangnya dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhannya terlebih dahulu.
Dewi Anjani, Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta Prodi Akuntansi
Sumber
Bisnis.com. (2022,15 Oktober). Apa itu Resesi? Ini Pengertian, Penyebab dan Dampaknya. Diakses pada 21 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Cnbc.Indonesia.com. (2022,05 Oktober). Resesi Global Makin Nyata, Ini 5 Tanda-Tandanya. Diakses pada 21 Desember 2022.