4 Alasan Luhut Bangun Jalan Aspal Dicampur Plastik

16 September 2017 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut & Basuki Tinjau Uji Coba Aspal Plastik  (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luhut & Basuki Tinjau Uji Coba Aspal Plastik (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Penelitian mengenai penerapan campuran jalan beraspal menggunakan limbah plastik oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian PUPR yang terhenti di 2008, kembali dihidupkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Inisiatif Luhut untuk menghidupkan penelitian yang kini telah diuji coba di dua kota, bukan tanpa alasan.
ADVERTISEMENT
"Pertama, latar belakangnya karena masalah kebersihan. Kita lihat plastik bag itu sulit diproses, padahal jumlahnya sampai 5 juta ton per tahun. Angka yang cukup besar," katanya di Hotel Santika Bekasi, Sabtu (16/9).
Alasan kedua, saat melihat hasil penelitian soal penggunaan plastik dalam aspal di tahun 2008, ia melihat bahwa aspal yang dicampur plastik berkualitas lebih baik ketimbang aspal murni. Sehingga dia meminta Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono untuk melanjutkan.
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan aspal dengan campuran limbah plastik. (Foto: Dok. Humas Menko Maritim)
Sementara untuk alasan ketiga, Luhut memandang bahwa sampah plastik selama ini kerap kali banyak ditemukan di laut. Dia menyadari bahwa sampah plastik, utamanya kantong plastik tak dapat didaur ulang. Saat mengetahui plastik dapat dicampur dengan aspal, ia begitu tertarik.
"Dampaknya (pemanfaatan plastik pada aspal) kebersihan laut menjadi terjaga. Karena sampah yang dikira tidak ada nilainya ini jadi ada nilainya," beber Luhut.
ADVERTISEMENT
Sedang alasan terakhir, ia mengaku khawatir dengan dampak negatif sampah plastik yang ada di laut, yakni ikan di laut memakan sampah itu, sehingga ikan yang dikonsumsi masyarakat menjadi tidak sehat.
"Kalau proyek ini jadi, laut menjadi bersih, ikan menjadi sehat. Jadi ikan yang kita makan bersih dari sampah," tukasnya.
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah