Biaya Proyek Jalan Tol Pemalang-Batang Makin Mahal

24 Mei 2017 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto)
Hari ini 16 bank telah memberikan kredit sindikasi kepada PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR) sebesar Rp 3,2 triliun. Secara total, pembangunan proyek jalan tol Pemalang-Batang ini membutuhkan biaya sebesar Rp 4,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama PBTR Supriyono, pembangunan tol Pemalang-Batang ini mengalami beberapa kendala dalam pengerjaannya. Salah satunya adalah biaya yang terus meningkat.
Supriyono menyebutkan, pembengkakan biaya ini disebabkan karena adanya kondisi tanah yang perlu memiliki treatment. Hal ini yang menyebabkan biaya pengerjaan meningkat sekitar Rp 1,6 triliun atau menjadi Rp 6,4 triliun.
"Itu karena adanya perbaikan tanah. Jadi yang tadinya hanya tanah lunak biasa ternyata harus ada treatment khusus," kata Supriyono saat menandatangani kontrak kredit sindikasi proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/5).
Pembangunan Tol Batang-Semarang (Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA)
Supriyono mengatakan, tanah yang nantinya akan dibangun jalan tol tersebut kondisi tanahnya lunak. Sehingga perlu divakum untuk menghilangkan kadar airnya.
ADVERTISEMENT
Adapun metode tersebut dikenal dengan vacuum consolidations method (VCM). Mengantisipasi hal tersebut, dilakukan sistem drainase vertikal melalui Perforated Vertical Drain (PVD). Metode-metode itulah yang membuat perseoran membutuhkan biaya tambahan yang cukup besar.
"Jadi kita ada biaya tambahan untuk itu," ungkapnya.
Baca Juga:
Suasana di area pembangunan tol Pemalang. (Foto: Polres Brebes)
Untuk mengurangi kadar air, Supriyono mengatakan, pihaknya akan menggunakan metode VCM dilakukan di salah satu titik sepanjang 4,6 km, sedangkan untuk PVD dilakukan di salah satu titik sepanjang 18 km.
"Timbunannya bertambah 2,5 meter. Jadi yang tadinya katakan 4 meter sekarang jadi 6 meter lebih, karena timbuhannya turun," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga mengatakan, kendala lainnya yaitu pembebasan tanah. Pasalnya, jalan tol ini banyak melintasi perkampungan warga. Sehingga pihaknya akan membuat underpass sebagai jalan alternatif.
Menurut Supriyono, untuk saat ini proses pembangunan jalan tol Pemalang-Batang sudah mencapai 24,8 persen. Sedangkan jika dilihat dari sisi pembebasan lahan sudah mencapai 96,47 persen.
"Nanti secara fungsional (jalan Tol Pemalang-Batang) bisa digunakan H-10 lebaran," katanya.