Bisnis Lesu, Aprindo Turunkan Target Pertumbuhan Ritel 2017

27 Oktober 2017 7:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lotus diserbu pembeli (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lotus diserbu pembeli (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menurunkan target pertumbuhan ritel di tahun 2017. Dari semula menargetkan pertumbuhan sama seperti tahun lalu yakni mencapai 9%, kini menjadi 7-8%.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey memaparkan bahwa di tahun lalu, pertumbuhan ritel mencapai 9,2%. Di tahun ini, menurutnya cukup sulit untuk mengulang capaian di tahun 2016.
“Dari mulai kuartal I-2017 dan kuartal II-2017, pertumbuhan industri ritel anjlok dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya,” kata Roy kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (27/10).
Dia pun mengungkapkan, alasan penurunan pertumbuhan industri ritel tak hanya dikarenakan gempuran e-commerce, melainkan juga lantaran perubahan gaya hidup masyarakat, hingga isu sensitif tanah air.
“Bisnis online baru memakan porsi 1,4% dari pangsa pasar ritel. Jadi bukan dikarenakan e-commerce saja,” paparnya.
Roy menambahkan, di bulan September 2017, pertumbuhan ritel naik sebesar 0,1%. Hal tersebut, menurutnya pertanda yang baik lantaran pertumbuhan ritel di bulan Juli dan Agustus 2017 tidak bergerak positif.
ADVERTISEMENT
“Bulan Juli dan Agustus 2017 minus. Dengan adanya pertumbuhan positif di bulan September, kami berharap di bulan-bulan berikutnya juga sama,” harapnya.
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah