Bisnis Ritel Bertumbangan, Sampai Kapan?

26 Oktober 2017 13:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lotus Sarinah diskon hingga 80%. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lotus Sarinah diskon hingga 80%. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kinerja bisnis peritel konvensional tengah tertekan. Tak mampu bersaing dengan menjamurnya bisnis online, membuat mereka satu per satu tumbang.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Lotus Department Store dan Debenhams yang akan menutup seluruh gerainya di Indonesia akhir bulan ini. Sebelumnya, penutupan gerai telah dilakukan oleh peritel 7-Eleven (Sevel). Sementara Matahari Department Store dan Ramayana juga mulai melakukan efisiensi dengan menutup gerai-gerai yang dianggap sudah tak menguntungkan lagi.
Akankah fenomena ini terus berlanjut?
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengungkapkan, menjamurnya bisnis online menjadi salah satu faktor penyebab lesunya pertumbuhan bisnis ritel konvensional, selain memang daya beli masyarakat juga yang menurun.
Masyarakat cenderung lebih suka belanja secara online yang lebih praktis dan harganya lebih murah ketimbang beli langsung ke toko.
"Kalau kita lihat fenomena yang ada, kita enggak bisa kesampingkan adanya pergeseran belanja konsumen ke online, ini mempengaruhi minat orang, ini berpengaruh pada kinerja peritel," ujarya kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (26/10).
ADVERTISEMENT
Lotus diserbu pembeli (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lotus diserbu pembeli (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Untuk itu, kata Reza, peritel konvensional harus pandai melakukan transformasi bisnis agar tidak kalah saing dengan peritel online.
"Misalnya kerja sama dengan toko online atau justru mereka juga bikin toko online. Itu balik lagi ke strategi peritel tersebut karena mereka harus melihat cost yang mereka tanggung," jelas dia.
Lagi-lagi, lanjut Reza, inovasi memang menjadi tuntutan peritel agar tetap bisa bertahan di tengah lesunya bisnis saat ini.
"Mereka harus melakukan banyak efisiensi atau bisa juga menutup semua gerai pindah ke online, atau setengah online setengah konvensional, kayak Matahari," tandasnya.