BNI Akui Pertumbuhan Industri KPR Tahun Ini Melambat

7 Agustus 2017 18:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perumahan BTN di Cikarang. (Foto: Dok. BTN)
zoom-in-whitePerbesar
Perumahan BTN di Cikarang. (Foto: Dok. BTN)
ADVERTISEMENT
Menurunnya daya beli masyarakat membuat permintaan terhadap kredit properti mengalami perlambatan. Hal ini pun diakui oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Hingga semester I-2017, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BNI naik tipis 0,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 35,8 triliun.
ADVERTISEMENT
"KPR industrinya memang belum terlalu tumbuh, semua media juga udah pada tahu," kata Direktur Bisnis Konsumer, Anggoro Eko Cahyo saat ditemui di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (7/8).
Bahkan, ia juga bercerita melambatnya industri properti pun diakui oleh Ketua Real Estate Indonesia (REI) yang mengatakan jika KPR di semester I-2017 sekitar di angka 1,5-1,6 persen. Untuk mengantisipasi pertumbuhan yang melambat, Anggoro mengatakan, REI telah gencar melakukan berbagai event untuk menarik minat masyarakat.
"Makanya sekarang REI bergiat mau mengadakan kegiatan di daerah, mengajak para developer untuk bikin event. Pengurus REI yang baru merasa bahwa masyarakat harus di trigger dengan promo dengan program," ujarnya.
Perumahan BTN di Citayam. (Foto: Dok.  BTN)
zoom-in-whitePerbesar
Perumahan BTN di Citayam. (Foto: Dok. BTN)
ADVERTISEMENT
Tak hanya REI, Anggoro juga mengaku, untuk meningkatkan dan menjaga pertumbuhan KPR, BNI telah fokus mengembangkan 20 developer utamanya tersebut.
"Pada 20 itu aja kita fokusin, kenapa? Karena 20 developer itu punya program yang konsisten. Jadi kalau kita jalan dengan mereka pasti programnya enggak hanya one shot saja," ujarnya.
Meski demikian, Anggoro mengklaim jika pertumbuhan kredit BNI tetap tumbuh lantaran banyak nasabah BNI yang tetap memakai skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk KPR Subsidi.
"Karena itu salah satu yang developer masih bisa survive karena mereka beralih ke FLPP ya. Enggak apa-apa juga, sebagai breezing dari kondisi market yang seperti ini FLPP sangat membantu. Paling tidak untuk survival mood-nya para developer itu bagus," tukasnya.
ADVERTISEMENT