BNI Pertimbangkan Turunkan Suku Bunga Kredit

23 September 2017 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BNI. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BNI. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tengah mempertimbangkan peluang untuk menurunkan suku bunga kredit.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut seiring dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan, atau BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing sebesar 3,5% dan 5%, yang berlaku efektif mulai 25 September 2017.
Saat ini, suku bunga dasar kredit BNI untuk korporasi sebesar 10,25%, dan kredit ritel 9,95%. Sedangkan untuk suku bunga kredit konsumsi, KPR sebesar 10,5%, dan non KPR sebesar 12,5%.
"Peluang penurunan bunga kredit dipertimbangkan," kata Corporate Secretary BNI, Ryan Kiryanto kepada kumparan (kumparan.com), Sabtu (23/9).
Dia pun mengungkapkan, turunnya bunga kredit tidak harus mengacu pada turunnya bunga acuan BI, tetapi lebih pada kebijakan internal BNI dengan mempertimbangkan beberapa hal. Mulai dari kondisi likuiditas, porsi CASA atau dana murah, serta bunga simpanan yang ditetapkan.
ADVERTISEMENT
"Penurunan bunga kredit BNI juga mempertimbangkan bunga kredit di pasar atau industri perbankan pada umumnya. Dengan strategi itu, BNI mampu menjaga level NIM (net interest margin/margin bunga bersih) berkisar 5,5-6%," imbuhnya.
Ryan mencontohkan, pada April 2016, tanpa adanya penurunan suku bunga acuan BI, pihaknya menurunkan bunga kredit kecil dengan pinjaman hingga Rp 5 miliar, menurunkan 0,05% dari 10% menjadi 9,95%.
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah