Broker Saham Diminta Tingkatkan Modal untuk Tarik Investor Ritel

4 Oktober 2017 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bursa Efek Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bursa Efek Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta agar para Anggota Bursa (AB) bisa meningkatkan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Hal ini salah satu cara BEI untuk meningkatkan jumlah transaksi investor di pasar modal.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina percaya, kenaikan MKBD saat ini mampu memberikan manfaat positif bagi para AB. Di mana saat ini menurut Susy, dari 120 perusahaan sekuritas di Indonesia yang hanya memiliki MKBD di atas Rp 250 miliar yaitu sekitar 30 perusahaan sekuritas atau sekitar 25%.
"Kalau dia besar artinya dia punya kekuatan untuk melakukan financing, karena sumber pendapatan sekuritas bukan hanya dari transaksi tapi juga dari mmberikan financing, kan ada interest-nya," kata Susy saat ditemui di Kantor BEI, Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (4/10).
Selain itu, Susy menjelaskan, saat ini perusahaan sekuritas yang memiliki MKBD di atas Rp 250 miliar didominasi oleh perusahaan sekuritas asing yang kebanyakan melayani investor yang berasal dari institusi.
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatnya MKBD maka hal ini bisa meningkatkan jumlah investor ritel.
"Sekitar 30 sekuritas dari total 120 sekuritas jadi hanya sekitar 25%. Itu kebanyakan asing kan, kalau asing mereka enggak menggarap investor ritel, asing kebanyakan garapanya investor institusi. Jadi harusnya dengan MKBD lebih besar, investor ritel bisa lebih ditingkatkan," jelasnya.
Selain itu, Susy menjelaskan, dengan meningkatnya MKBD bisa memberikan keuntungan bagi para investor dan perusahaan sekuritas. Hal ini sekaligus meningkatkan jumlah investor ritel.
"Broker memang harus kuat, investor kan mereka leverage, kalau pakai uang sendiri misal punya uang Rp 1 juta, kalau saya kasih financing lagi punya Rp 2 juta. Jadi lebih bisa banyak transaksi, itu pengungkit namanya, leverage. Jadi emang harus ada leverage. Teori investasi kan memang begitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT