Cantrang Harus Dilarang, Kasus Bagansiapiapi Jangan Sampai Terulang

1 Mei 2017 9:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Cantrang Dilarang (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diminta untuk tetap melarang penggunaan cantrang. Cantrang dianggap sebagai salah satu alat tangkap ikan tak ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Pelarangan penggunaan cantrang diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (PermenKP) Nomor 2 Tahun 2015 yang dikeluarkan 9 Januari 2015. Setelah beberapa kali dilakukan relaksasi atau perpanjangan penggunaan cantrang, mulai 1 Juli 2017 nelayan mulai dilarang total menggunakan cantrang.
Peneliti di Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Suhana menegaskan, pelarangan penggunaan cantrang yang diatur Susi sudah tepat. Menurut Suhana, cantrang yang ada sekarang sudah dimodifikasi seperti trawl atau jaring pukat.
"Cantrang itu merupakan trawl yang dimodifikasi. Jadi selain tidak selektif juga dapat merusak dasar laut, apalagi kalau dilakukan secara masif," ungkap Suhana kepada kumparan (kumparan.com), Senin (1/5).
Nelayan dan cantrang ikan. (Foto: Dok. kkp.go.id)
Suhana mengatakan, bila cantrang tetap diperbolehkan dipakai oleh nelayan Pantura, maka Laut Jawa akan kelebihan ikan atau over fishing. Akibatnya, ikan di laut Indonesia akan cepat habis. Sumber daya ikan di Laut Jawa akan habis sama seperti yang terjadi di Bagansiapiapi, Kepulauan Riau. Over fishing di Bagansiapiapi terjadi karena penggunaan trawl.
ADVERTISEMENT
"Makanya sudah lama Laut Jawa itu over fishing karena dikeruk oleh alat tangkap seperti cantrang. Sudah cukup bangsa Indonesia belajar dari kasus Bagansiapiapi yang sampai sekarang kolaps belum bisa kembali, padahal dulu penghasil ikan nomor 2 di dunia," paparnya.
Maka, penting bagi semua pihak menahan diri dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Ini dilakukan untuk pengelolaan sumber daya ikan berkelanjutan.
"Jadi kita perlu dukung Bu Susi dan Pak Jokowi agar masyarakat nelayan bisa menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. Ikan itu mahkluk hidup, bisa berkembang biak. Tapi kalau laju eksploitasi trawl lebih tinggi dari pertumbuhan ikan maka akan terjadi degredasi sumber daya ikan yang parah," singgungnya.
ADVERTISEMENT