Cara Pembayaran Lewat Ponsel Akan Jadi Tren Masyarakat Dunia

3 Oktober 2017 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belanja lewat e-Banking. (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Belanja lewat e-Banking. (Foto: Thinkstocks)
ADVERTISEMENT
Cara pembayaran menggunakan mobile phone (ponsel) atau mobile payment akan menjadi cara pembayaran favorit masyarakat di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Laporan PBB mengenai perdagangan internasional menulis bahwa sistem pembayaran secara online, mobile dan digital bisa menyalip atau menggantikan kartu kredit dan debit, sebagai cara pembayaran e-commerce yang paling banyak digemari di seluruh dunia pada 2019. Kartu kredit dan debit dalam pembayaran global diperkirakan turun 46% pada 2019, dari sebelumnya 51% pada tiga tahun lalu.
Dompet elektronik atau e-wallet seperti Alipay, yang dijalankan oleh raksasa internet China dan Tenpay, yang dijalankan oleh saingan Alibaba Tencent, serta layanan PayPal yang berbasis di AS telah menyebar dengan cepat, didorong oleh pertumbuhan eksplosif dari e-commerce.
Di China sendiri, jumlah pembayaran mobile mencapai 23 triliun yuan (3,5 triliun dolar AS) pada akhir kuartal kedua 2017, naik 22,5% dari kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Alipay baru-baru ini juga menandatangani kedai kopi Starbucks untuk mengizinkan e-payment di 2.800 lokasi Starbucks di China, sementara di sebuah restoran makanan cepat saji KFC di China, pengunjung dapat membayar via Alipay menggunakan teknologi pengenalan wajah.
Di China, metode pembayaran yang paling banyak disukai untuk transaksi e-commerce adalah Alipay, yang digunakan oleh 68% dari semua pembeli online. Sementara di Kenya, pembayaran mobile atau mengakses layanan keuangan melalui telepon seluler, lebih banyak dilakukan daripada kartu kredit, meskipun cash on delivery tetap menjadi metode utama.
social media on gadget  (Foto: fancycrave1)
zoom-in-whitePerbesar
social media on gadget (Foto: fancycrave1)
Pada 2016, International Post Corporation, sebuah asosiasi dari 24 layanan pos nasional, mengatakan bahwa 41% pembeli e-commerce di 26 negara menggunakan e-wallet, sementara 33% menggunakan kartu kredit dan 18% menggunakan kartu debit atau bank transfer.
ADVERTISEMENT
Melihat tren ke depan, The United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) mengatakan, sistem pembayaran berdasarkan teknologi kemungkinan akan lebih banyak digunakan.
"Teknologi ini dapat membuat pembayaran online menjadi aman, dan menjadi peer to peer, ini lebih murah daripada platform pembayaran perantara," demikian isi laporan tersebut seperti dilansir South China Morning Post, Selasa (3/10).
"Sementara beberapa pengguna internet saat ini lebih menyukai metode pembayaran ini, namun secara bertahap diadopsi karena meningkatkan keamanan, mempercepat penyelesaian, mengurangi ukuran transaksi minimum yang layak dan menjalankan versi digital dari kontrak tradisional (disebut kontrak pintar)," jelasnya.
Sifat teknologi blockchain memungkinkan transaksi lintas batas yang lebih kecil, termasuk pengiriman uang, yang seharusnya tidak dilakukan karena biaya tetap yang tinggi atau kurangnya kepercayaan di antara beberap pihak.
ADVERTISEMENT