Cerita Jokowi di Depan Pengusaha, dari Era Komoditas ke Digital

3 Oktober 2017 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penutupan Rakornas Kadin Tahun 2017 (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan Rakornas Kadin Tahun 2017 (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada yang menarik saat acara Penutupan Rakornas Kadin berlangsung. Sewaktu hymne Kadin akan dinyanyikan, pembawa acara mempersilakan Presiden Joko Widodo dan tamu undangan yang hadir untuk duduk.
ADVERTISEMENT
Namun, Jokowi tidak langsung duduk di kursinya. Jokowi tetap berdiri saat hyme Kadin dinyanyikan. Sewaktu pidato, Jokowi menjelaskan alasan ia tetap berdiri walau disuruh duduk.
"Untuk diingat, saya ini juga businessman. Tapi sudah saya tinggalkan. Sehingga tadi waktu hymne Kadin disuruh duduk, saya enggak mau. Saya malah berdiri," kata Jokowi di The Ritz Carlton Hotel, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10).
"Saya sangat senang karena tadi begitu sangat semangatnya, Ketua Kadinnya sangat semangat, tadi yang berenam menyampaikan masalah dan solusi dengan sangat semangat," lanjut dia.
Sebelum naik ke atas panggung, memang terlebih dahulu Jokowi mendengarkan curahan hati enam pengusaha Kadin. Mereka menyampaikan berbagai macam hal namun karena keterbatasan waktu, tidak semua hal bisa dicurahkan.
ADVERTISEMENT
Namun Jokowi langsung merespons keenam pengusaha tersebut. Mereka akan diundang ke istana untuk menyampaikan detail permasalahan yang terjadi.
"Saya akan menyediakan waktu saya full setengah hari. Akan saya atur waktunya untuk lebih mendetailkan tadi yang disampaikan," ucap Jokowi.
"Saya sedikit ingin bicara masalah era komoditas. Era komoditas sudah lewat karena memang pestanya kemarin. Terus eranya kita mau ke mana ke depan? Apa kita sudah siap semuanya? Di samping era digital, kita juga memasuki yang namanya lifestyle era. Era gaya hidup," imbuhnya.
Menurut Jokowi, banyak yang tidak sadar bahwa beberapa negara sudah banyak bergerak ke sana. Jokowi pun menjelaskan, saat ini banyak orang sudah paham dengan yang namanya Google, Youtube sampai Facebook.
ADVERTISEMENT
"Dan di tengah era digital, saya kira kita sudah paham semua dari Google, Youtube, Twitter, FB, Instagram, Gojek, Tokopedia, Traveloka kita paham ini eranya ekonomi digital. Tapi jangan lupa masih ada perkembangan yang lain yang tidak kalah bagusnya kalau kita mau melihat kesempatan dan opportunity yang ada," tegas Jokowi.
Penutupan Rakornas Kadin Tahun 2017 (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan Rakornas Kadin Tahun 2017 (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Misalnya saja, Jokowi menyebut beberapa ratus juta penduduk di Tiongkok, India, Amerika Selatan, dan Afrika. Saat ini, masyarakat di negara tersebut dalam proses naik kelas untuk menjadi konsumen golongan kelas menengah (middle class).
"Contoh Tiongkok, penduduk 1,4 miliar, pertumbuhannya di atas 6%, Asia Tengah penduduk lebih dari 600 juta, pertumbuhan ekonominya di atas 5%. Dan yang membedakan kelas menengah dari kelas bawah yaitu gaya hidup, lifestyle. Ini kan masalah peluang, jangan sampai dilewatkan," tutur Jokowi.
ADVERTISEMENT