GMF AeroAsia Incar Laba Rp 775 Miliar di Akhir Tahun 2017

11 September 2017 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GMF Aero Asia. (Foto: Dok. gmf.polsri.ac.id)
zoom-in-whitePerbesar
GMF Aero Asia. (Foto: Dok. gmf.polsri.ac.id)
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dalam akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2017 melalui skema Initial Public Offering (IPO). Perseroan mengincar dana sekitar Rp 4,24 triliun-Rp 5,55 triliun.
ADVERTISEMENT
Usai menawarkan sahamnya di pasar modal, perseoan yang bergerak di bidang pemeliharaan, perbaikan, dan pemeriksaan pesawat ini berencana untuk melakukan ekspansi. Salah satunya melaksanakan joint venture dengan perusahaan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) luar negeri.
"Kita sudah memiliki satu masterplan pengembangan di luar negeri untuk mendekatkan layanan kita kepada pelanggan. Kita akan melakukan joint venture dengan MRO kelas dunia. Tidak mungkin kita melakukan sendiri pekerjaan itu di negeri orang," kata Direktur Utama PT GMF Aero Asia Iwan Joeniarto, dalam acara Due Diligence Meeting dan Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT GMF AeroAsia Tbk, di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Senin (11/9).
Terkait negara mana saja yang menjadi incaran, perseroan tak menjelaskan secara rinci. Iwan menjelaskan, di enam bulan pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan pendapatan hingga 202 juta dolar AS. Menurutnya, perseroan juga menargetkan hingga akhir tahun bisa membukukan pendapatan sebesar 424 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,639 triliun (kurs Rp 13.300) .
ADVERTISEMENT
"Rencana pendapatan dan laba semester I-2017 dan akhir tahun pendapatan ini sudah mencapai 202 juta dolar AS, total yang diharapkan di akhir tahun membukukan revenue 424 juta dolar AS dengan target laba 2017 58,3 juta dolar AS (Rp 775,390 miliar)," katanya.
Sekadar informasi, hari ini perseroan telah resmi menawarkan sahamnya kepada publik. Rencananya, perseroan akan melantai di bursa pada 10 Oktober 2017. Untuk masa penawaran awal akan dilakukan hingga 21 September 2017.
Dalam IPO ini, korporasi telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi saham (join lead underwrites).