Hasil Kunjungan Raja Salman di Malaysia: Investasi Rp 91 T ke Petronas

28 Februari 2017 12:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Raja Salman disambut PM Najib (Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters)
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan, perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco akan menginvestasikan 7 miliar dolar AS atau Rp 91 triliun (kurs Rp 13.000/dolar AS) ke proyek kilang minyak dan petrokimia di negara bagian selatan Malaysia, Johor.
ADVERTISEMENT
Najib mengatakan, keputusan itu dibuat sebelum tengah hari pada hari Senin (27/2), setelah diskusi antara pimpinan puncak dari Saudi Aramco dan BUMN energi Malaysia, Petronas. Arab Saudi akan menginvestasikan dana sebesar 7 miliar dolar AS ke proyek yang kilang minyak yang dikelola Petronas yang nilainya mencapai 27 miliar dolar AS atau setara Rp 351 triliun. Proyek tersebut dinamakan proyek pengembangan kilang dan petrokimia terpadu atau Refinery and Petrochemical Integrated Development (RAPID).
"Ini merupakan investasi yang signifikan dan lebih rinci akan diumumkan besok (hari ini)," kata Najib dalam jumpa pers singkat setelah menjamu makan siang Raja Salman beserta rombongannya dikutip kumparan dari Reuters, Selasa (28/2).
"Saya hanya ingin mengkonfirmasi bahwa kesepakatan telah tercapai dan Raja Salman yakin bahwa kesepakatan itu akan ditandatangani besok (hari ini)," kata Najib.
ADVERTISEMENT
Para pimpinan Petronas dan Saudi Aramco dijadwalkan akan menandatangani perjanjian kerja sama tersebut hari ini. Sebuah sumber menyebutkan, Aramco akan mengakuisisi sebagian kepemilikan di RAPID melalui pembelian saham.
Aramco juga akan menyediakan setidaknya 50 persen minyak mentah yang akan diolah di kilang RAPID dengan tujuan untuk meningkatkan pasokan.
Raja Salman tiba di Malaysia (Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters )
Subramanya Bettadapura, Analis Minyak dan Gas dari Frost & Sullivan yang berbasis di Kuala Lumpur menyebutkan, kerja sama ini untuk semakin mempererat hubungan para pemimpin Malaysia dengan Arab Saudi.
"Konfirmasi Investasi ini akan membantu proyek RAPID ke tahap commissioning. Ini niat baik dari raja Saudi sendiri untuk berinvestasi dan untuk menjaga hubungan baik dengan Malaysia, meningkatkan hubungan bilateral," kata Subramanya.
Proyek kilang tersebut terletak di Pangeran, Johor, Malaysia dan diharapkan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2019. Kilang tersebut akan menghasilkan minyak 300.000 barel per hari dengan kapasitas produksi 7,7 juta metrik ton.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Petronas mencari sumber pinjaman sebesar 7,2 miliar dolar AS untuk membiayai proyek ini.
Selain kesepakatan kerja sama antara Petronas dan Saudi Aramco yang akan ditandatangani hari ini, Malaysia dan Arab Saudi juga menandatangani empat kesepakatan lainnya yang berhubungan dengan perdagangan bilateral, sumber daya manusia, kerja sama ilmiah dan pendidikan dan perjanjian saling tukar informasi antar kedua negara.
Malaysia menjadi negara pemberhentian pertama dari beberapa kunjungan negara Raja Salman. Raja Salman juga dijadwalkan untuk mengunjungi Indonesia, Brunei, Jepang, China, Maladewa dan Yordania.
"Kunjungan ini untuk bertemu dengan para pemimpin negara-negara untuk membahas hubungan bilateral dan isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama," demikian isi pernyataan dari pihak kerajaan dilaporkan media pemerintah Arab Saudi.
ADVERTISEMENT